Toner dapat mencegah residu dan sebum tersebut menyerap ke pori-pori wajah yang dapat menyebabkan berbagai macam masalah pada kulit wajah seperti timbulnya jerawat. Bunga melati memiliki kandungan yang dapat menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis dan bakteri shigella flexneri dengan konsentrasi sebesar 10% yang merupakan salah satu bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya jerawat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh variasi konsentrasi surfaktan terhadap stabilitas sediaan toner anti jerawat ekstrak bunga melati dan mengidentifikasi formulasi yang optimal berdasarkan hasil evaluasi sediaan toner anti jerawat ekstrak bunga melati. Metode penelitian eksperimental laboratorium menggunakan metode quasy-experimental tanpa kelompok kontrol dengan rancangan one-group posttest only design. Ekstrak bunga melati diformulasikan sebanyak 2 formula dengan variasi konsentrasi polisorbat 20 sebesar 5% dan 5,65%, kemudian dilakukan uji stabilitas dengan metode cycling test selama 12 hari sebanyak 6 siklus dengan mengevaluasi sebelum dan sesudah pengujian stabilitas, meliputi organoleptis, homogenitas, viskositas, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan sediaan toner ekstrak bunga melati (Jasminum sambac L) dengan variasi konsentrasi surfaktan menunjukkan memiliki perbedaan terhadap organoleptik, homogenitas, pH, dan viskositas. Pada uji pH tidak stabil (p 0,000). Uji viskositas formula I (p 0,081) stabil, formula II (p 0,400). Kesimpulan dari kedua formula tersebut dalam pembuatan sediaan toner ekstrak bunga melati dengan variasi konsentrasi surfaktan dari hasil semua siklus pada uji cycling test mendapatkan hasil evaluasi secara fisik stabil namun tidak stabil secara kimia sehingga tidak terdapat formula yang optimal.