Salah satu isu yang banyak diperbincangkan di website keislaman adalah tafsir gender, karena narasi gender telah terpolarisasi dari awal isu ini dikembangkan. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini akan menggunakan teori ruang public muslim untuk menganalisis pola kontestasi media keislaman yang fokus pada tafsir gender yaitu muslimahnews.net dan bincangmuslimah.com. Teori media baru digunakan untuk menganalisis perubahan pola otoritas keagamaan dari tradisional ke media impersonal. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa muslimahnews.net membangun pola otoritas keagamaan sebagai media populis dengan tiga narasi yang ditonjolkan yaitu ketertindasan perempuan akibat rezim, narasi purifikasi yang menyeru perempuan kembali ke fitrah, dan anti-otoritarian yang menuntut perempuan untuk melawan kebijakan yang bertentangan dengan syariat Islam. Sedangkan bincangmuslimah.com membangun pola otoritas keagamaan sebagai media moderat yang mengedepankan nilai tasamuh, komitmen kebangsaan, dan anti-kekerasan dengan mempertimbangkan kesetaraan bagi laki-laki dan perempuan sebagai upaya kontra narasi terhadap narasi-narasi yang menindas otoritas perempuan. Perubahan pola otoritas keagamaan dari tradisional ke media impersonal ini memperkuat polarisasi kelompok Islam, maka perlu komitmen bersama untuk menuju konvergensi otoritas keagamaan melalui spirit moderasi beragama dengan tetap berpegang teguh pada aliran masing-masing.
Keywords: Otoritas Keagamaan, Kontestasi, Media Gender