2014
DOI: 10.14238/pi54.4.2014.04
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ursodeoxycholic acid in neonatal sepsis-associated cholestasis

Abstract: Background Sepsis-associated cholestasis (SAC) is an intrahe-epsis-associated cholestasis (SAC) is an intrahepatic cholestasis caused by inflammatory cytokines. Patients with this condition have poor prognoses. Antibiotics are the mainstay of therapy, however, other adjuvant therapies, such as ursodeoxycholic acid (UDCA), have not been well established. Objective To assess the effect of UDCA for treatment of neonatal sepsis-associated cholestasis. Methods We performed a randomized, double-blind, controlled tri… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal ini mengganggu fungsi hepatosit dalam penggunaan maupun ekskresi asam empedu sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati akibat tertahannya bahan-bahan yang seharusnya disekresikan ke duodenum. [23][24][25] Bachtiar et al 14 menunjukkan bahwa kadar rerata AST, ALT, dan γGT pada 91 neonatus yang terbukti kolestasis pada sepsis berada pada kisaran normal di awal terjadinya kolestasis. SGOT tidak hanya terdapat pada jaringan hati namun terdapat juga pada jaringan lain seperti jantung, ginjal, otot lurik, dan peningkatan SGOT pada sepsis neonatorum dapat dihubungkan dengan reaksi inflamasi berlebih yang kemudian mengakibatkan cedera hepatoseluler.…”
Section: Hasil Penelitianunclassified
“…Hal ini mengganggu fungsi hepatosit dalam penggunaan maupun ekskresi asam empedu sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati akibat tertahannya bahan-bahan yang seharusnya disekresikan ke duodenum. [23][24][25] Bachtiar et al 14 menunjukkan bahwa kadar rerata AST, ALT, dan γGT pada 91 neonatus yang terbukti kolestasis pada sepsis berada pada kisaran normal di awal terjadinya kolestasis. SGOT tidak hanya terdapat pada jaringan hati namun terdapat juga pada jaringan lain seperti jantung, ginjal, otot lurik, dan peningkatan SGOT pada sepsis neonatorum dapat dihubungkan dengan reaksi inflamasi berlebih yang kemudian mengakibatkan cedera hepatoseluler.…”
Section: Hasil Penelitianunclassified
“…Hal ini mengganggu fungsi hepatosit dalam penggunaan maupun ekskresi asam empedu sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati akibat tertahannya bahan-bahan yang seharusnya disekresikan ke duodenum. [23][24][25] Bachtiar et al 14 menunjukkan bahwa kadar rerata AST, ALT, dan γGT pada 91 neonatus yang terbukti kolestasis pada sepsis berada pada kisaran normal di awal terjadinya kolestasis. SGOT tidak hanya terdapat pada jaringan hati namun terdapat juga pada jaringan lain seperti jantung, ginjal, otot lurik, dan peningkatan SGOT pada sepsis neonatorum dapat dihubungkan dengan reaksi inflamasi berlebih yang kemudian mengakibatkan cedera hepatoseluler.…”
Section: Bahasanunclassified