2009
DOI: 10.1111/j.1753-5131.2009.01010.x
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Use and exchange of aquatic genetic resources for food and aquaculture: Clarias catfish

Abstract: There are 58 species of Clarias recognized in FishBase (as of January 2009), 33 in Africa and 25 in Asia. Aquaculture of clariids is important with 30 countries reporting a total production of over 300 000 t worth nearly US$400 million in 2006. Most production involves the African Clarias gariepinus (Burchell, 1822) and three Asian species, Clarias batrachus (Linnaeus, 1758), Clarias macrocephalus (Günther, 1864) and Clarias fuscus (Lacep'de, 1803). In much of Asia, hybrids of introduced C. gariepinus with nat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
28
0
6

Year Published

2013
2013
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 37 publications
(35 citation statements)
references
References 23 publications
1
28
0
6
Order By: Relevance
“…Namun demikian, hal tersebut masih merupakan suatu indikasi, sehingga diperlukan penelitian-penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut. hampir selalu tidak pernah adanya laporan atau publikasi ilmiah yang mendokumentasikannya, sehingga publikasipublikasi populer (non-ilmiah, unscientific, anecdotal) merupakan sumber dokumentasi utama (Na-Nakorn & Brummet, 2009;Adarsha et al, 2011). Namun demikian, publikasi-publikasi populer tersebut tidak jarang bersifat tidak akurat dan dapat menyebabkan suatu ketidakjelasan.…”
Section: Abstrakunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Namun demikian, hal tersebut masih merupakan suatu indikasi, sehingga diperlukan penelitian-penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut. hampir selalu tidak pernah adanya laporan atau publikasi ilmiah yang mendokumentasikannya, sehingga publikasipublikasi populer (non-ilmiah, unscientific, anecdotal) merupakan sumber dokumentasi utama (Na-Nakorn & Brummet, 2009;Adarsha et al, 2011). Namun demikian, publikasi-publikasi populer tersebut tidak jarang bersifat tidak akurat dan dapat menyebabkan suatu ketidakjelasan.…”
Section: Abstrakunclassified
“…Ikan lele hibrida hasil hibridisasi antara betina ikan lele C. gariepinus dengan jantan C. fuscus (yang secara ilmiah ditulis sebagai C. gariepinus x C. fuscus) tidak dilaporkan menunjukkan keragaan yang potensial untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya. Hasil penelitian tersebut bersesuaian dengan hasil-hasil hibridisasi spesies ikan lele Afrika C. gariepinus dengan spesies-spesies ikan lele lokal Asia yang lain, yakni dengan ikan lele C. macrocephalus di Thailand (direview oleh Uraiwan, 1993;Na-Nakorn, 1993;Chinabut & Kanchanakhan, 2005;Na-Nakorn & Brummet, 2009), di Vietnam (Minh, 1999;Phan, 2005), serta di Malaysia (direview oleh Kechik, 1995;Abol-Munafi et al, 2006) maupun di Bangladesh dan Myanmar (direview oleh Tripathi, 1996;Thame & Htwe, 2005), dengan ikan lele C. batrachus di Bangladesh (Rahman et al, 1995;Khan et al, 2000;2002) dan di India (Sahoo et al, 2003), serta dengan ikan lele C. meladerma di Indonesia (Lenormand et al, 1999) yang juga menunjukkan bahwa ikan lele hibrida hasil hibridisasi antara jantan spesies ikan lele Afrika C. gariepinus dengan betina spesies-spesies ikan lele lokal Asia tersebut memiliki keragaan pertumbuhan maupun reproduksi yang lebih potensial sebagai komoditas perikanan budidaya dibandingkan resiproknya. Dengan demikian, kalaupun ikan lele dumbo adalah ikan lele hibrida unggul hasil hibridisasi antara C. fuscus dengan C. gariepinus, maka tentunya merupakan hasil hibridisasi antara betina ikan lele C. fuscus dengan jantan C. gariepinus, sehingga semestinya ditulis sebagai (Clarias fuscus x Clarias gariepinus) dan bukan sebagai (Clarias gariepinus x Clarias fuscus).…”
Section: Penulisan Nama Ilmiah Ikan Lele Dumbounclassified
See 3 more Smart Citations