Utilization of mangosteen fruit waste tends to be less practical, so nanoparticle based encapsulation is an effective approach. The objective if this research was to utilize the waste from the red mangosteen peel Garcinia forbesii (GF) and Garcinia mangostana (GM
ABSTRAKPemanfaatan limbah kulit buah manggis cenderung kurang praktis, sehingga enkapsulasi berbasis nanopartikel merupakan pendekatan yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan limbah kulit manggis merah Garcinia forbesii (GF) dan Garcinia mangostana (GM) untuk menghasilkan nanopartikel ekstrak, produk enkapsulasinya, dan mengetahui sifat fungsionalnya. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu ekstraksi, sintesis nanopartikel, dan enkpasulasi. Parameter yang digunakan adalah rendemen ekstrak, nilai fungsional antioksidan dan Total Senyawa Fenol (TSF), ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan morfologi permukaan enkapsulat. Sintesis nanopartikel dilakukan menggunakan metode gelasi ionik. Perhitungan nilai fungsional menggunakan konsentrasi ekstrak sebesar 10% dalam larutan nanopartikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan metode refluks memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode maserasi. Formula 2 nanopartikel dengan konsentrasi kitosan 0,2% dan STPP 0,1% dan produk enkapsulasinya dengan bahan penyalut Maltodekstrin Kasein (MK) memberikan hasil yang terbaik dengan peningkatan nilai fungsional.Kata kunci: enkapsulasi, kulit manggis merah, nanopartikel
PENDAHULUAN1Salah satu buah Indonesia yang potensial berkhasiat bagi kesehatan adalah buah manggis. Walaupun kulit buah manggis tergolong dalam limbah, namun mengandung senyawa zat aktif yang berkhasiat bagi kesehatan. Buah manggis ada berbagai jenis, salah satunya manggis merah (Garcinia forbesii) atau dikenal dengan nama mundar dan