Bojonegoro memiliki bentangan pegunungan kapur, sehingga banyak sumber air di sekitar gunung kapur yang memiliki kualitas buruk. Solusi untuk masalah kesadahan air adalah dengan menggunakan pemanasan, namun teknik ini gagal untuk senyawa refraktori. Selain dipanaskan, solusi lain adalah disaring dan ditambah arang aktif, namun masalahnya adalah banyak arang aktif yang produksinya masih menggunakan asam sintetik dan hal ini bertentangan dengan 12 prinsip green chemistry. Tujuan dari riset ini adalah mensubtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam dan juga mengetahui signifikansi kerja dari asam bahan alam dalam aktivasi arang aktif. Subtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam sebagai aktivator arang adalah keterbaruan dari riset ini, karena selama ini penelitian masih berfokus pada modifikasi asam, belum mempertimbangkan pentingnya penerapan 12 prinsip green chemistry.Penelitian ini diawali dengan produksi arang, lalu aktivasi dengan beragam asam, dan terakhir pengujian performa. Asam bahan alam didapat dari pasar pasar tradisional di Bojonegoro, sementara untuk sampel air sadar adalah sampel simulasi. Hasil dari riset adalah asam bahan alam dapat digunakan sebagai aktivator untuk mengaktivasi arang, hal ini terlihat dari hasil presentase kemampuan adsorbsi, didapatkan bahwa arang aktif yang diproduksi dengan Citrus aurantifolia S. dapat menurunkan sebanyak 29,05%; arang aktif dengan Averrhoa bilimbi L. sebesar 37,50%; dan dengan aktivator HCl sebesar 19,89%. Hasil yang didapat mengindikasikan bawah riset ini memenuhi prinsip nomor 7 dari 12 prinsip green chemistry pada bidang produksi arang aktif.