2020
DOI: 10.30604/jika.v5i2.367
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Utilization of Patin Bone Flour (Pangasius hypopthalmus Sp.) As an Additional Biscuit For Stunting Children

Abstract: Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan menunjukkan kadar kalsi ikan patin dengan berbagai konsentrasi tersebut adalah 1,3 persen, 5,39 persen, 5,95 persen , kadar protein biskuit masing adalah 2,59 persen, 4.74 persen dan 4.71 persen. Hasil penelitian in dijadikan referensi dalam pembuatan makanan dengan tambahan tepung tulang ikan patin yang kaya akan kadar kalsium.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Ikan patin juga bagus bagi orang yang diet garam karena memiliki kandungan sodium yang minimal (Pahlawan et al, 2017). Olahan Ikan Patin yang telah disosialisasikan kepada masyarakat pada program penelitian sebelumnya adalah pemanfaatan tulang ikan patin yang diolah menjadi tepung sebagai bahan tambahan dalam pembuatan biskuit balita (Siagian et al, 2020), sate buntel ikan patin (Pahlawan et al, 2017), dan biskuit MPASI bayi umur 6-24 bulan (Suciati et al, 2020) yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Pemilihan pengolahan daging ikan patin menjadi bubur dikarenakan lebih mudah dimakan oleh bayi dan balita karena memiliki tekstur yang lembut dan mudah untuk dimakan serta lebih praktis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ikan patin juga bagus bagi orang yang diet garam karena memiliki kandungan sodium yang minimal (Pahlawan et al, 2017). Olahan Ikan Patin yang telah disosialisasikan kepada masyarakat pada program penelitian sebelumnya adalah pemanfaatan tulang ikan patin yang diolah menjadi tepung sebagai bahan tambahan dalam pembuatan biskuit balita (Siagian et al, 2020), sate buntel ikan patin (Pahlawan et al, 2017), dan biskuit MPASI bayi umur 6-24 bulan (Suciati et al, 2020) yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Pemilihan pengolahan daging ikan patin menjadi bubur dikarenakan lebih mudah dimakan oleh bayi dan balita karena memiliki tekstur yang lembut dan mudah untuk dimakan serta lebih praktis.…”
Section: Pendahuluanunclassified