2022
DOI: 10.26905/abdimas.v7i2.6837
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Utilization of the SIMPACA Application to improve the quality of nursing care documentation for nurses

Abstract: The phenomenon of nurses in hospitals being preoccupied with recording documentation activities manually compared to providing independent nursing care to patients. One of the reasons for improving the behavior of nurses in documenting nursing care is increasing the ability of nurses to do documentation using application assistance to facilitate the work of nurses. This community service activity aims to improve the ability of nurses to document effectively and efficiently. The activity was carried out for two… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Permasalahan yang sering ditemui dalam setting terkait pendokumentasian di Indonesia adalah pendokumentasian yang tidak sesuai format, seperti kurang akuratnya proses keperawatan yang terjadi pada tahap diagnosis keperawatan (50,5%) dan tahap perencanaan keperawatan (48,4%) . Diagnosis tidak didasarkan pada masalah, etiologi, atau gejala (89,6%); Diagnosis aktual/potensial tidak dikembangkan (51%); Rencana tidak disusun berdasarkan prioritas (95,3%); tidak mencakup tujuan yang diharapkan (93,4%), dan masih ragu-ragu dalam menentukan diagnosa keperawatan yang tepat karena kurangnya pengalaman (Natosba, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Permasalahan yang sering ditemui dalam setting terkait pendokumentasian di Indonesia adalah pendokumentasian yang tidak sesuai format, seperti kurang akuratnya proses keperawatan yang terjadi pada tahap diagnosis keperawatan (50,5%) dan tahap perencanaan keperawatan (48,4%) . Diagnosis tidak didasarkan pada masalah, etiologi, atau gejala (89,6%); Diagnosis aktual/potensial tidak dikembangkan (51%); Rencana tidak disusun berdasarkan prioritas (95,3%); tidak mencakup tujuan yang diharapkan (93,4%), dan masih ragu-ragu dalam menentukan diagnosa keperawatan yang tepat karena kurangnya pengalaman (Natosba, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified