Materi pengayaan menjadi materi tambahan bagi peserta didik yang telah menguasai materi dasar yang disebutkan pada Kompetensi Dasar. Membuat materi pengayaan harus memperhatikan kompetensi dasar yang dipelajari dan waktu pemberiannya. Materi pengayaan mengenai Sejarah Campur Tangan ABRI (Militer) dalam Politik Indonesia untuk siswa kelas XII mata pelajaran sejarah Indonesia terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 3.3, 3.4 dan 3.5 pada silabus kurikulum 2013 revisi. Perlu kiranya menampilkan sosok militer bukan saja sebagai elemen bangsa yang menjadi garda terdepan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia tetapi juga terlibat dalam politik kekuasaan dalam sejarah republik Indonesia. Sifat kepahlawan sangat melekat pada diri seorang tentara. Oleh karena hal tersebut, banyak peserta didik ingin bercita-cita seorang tentara dengan seragam yang gagah dan wibawa. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian studi pustaka. Penelitian studi pustaka dilakukan berdasarkan telaah pustaka, yang mengkaji secara khusus tentang pendidikan serta beberapa tulisan yang ada relevansinya dengan objek kajian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, dokumen silabus, artikel jurnal, maupun laporan hasil penelitian terdahulu. Diharapkan melalui pemberian materi pengayaan peserta didik mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking), berpikir historis (historical thinking), kesadaran sejarah (historical consciousness). Bahkan dalam hal pragmatis, peserta didik dapat menjawab soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan menguasai materi tingkat lanjut.