Perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. Munculnya industri cappuccino sangat pesat akhir-akhir ini dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan konsumen, salah satu penyebabnya karena minuman cappuccino memiliki bahan tambahan pemanis sintesis dari natrium siklamat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan kadar natrium siklamat dalam minuman cappuccino pedagang kaki lima (A, B, C) dan Kafe (X, Y, Z) dengan metode HPLC sehingga dapat menetapkan kadar sesuai dengan peraturan BPOM atau melebihi batas maksimum. Analisis kualitatif dilakukan menggunakan HCl, BaCl2, dan NaNO2 yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna putih setelah dipanaskan dan kromatografi lapis tipis (KLT), dimana ditandai dengan adanya nilai Rf yang sama antara larutan pembanding dengan sampel. Pada analisis kuantitatif dilakukan dengan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC) untuk mengetahui kadar natrium siklamat, dengan keadaan alat kolom ODS C-18, fase gerak metanol dan akuades (70:30), panjang gelombang 268 nm, laju alir 1 mL/menit dan volume injeksi 20 μL. Hasil penelitian terhadap sampel pedagang kaki lima dan kafe menunjukkan sampel A mengandung natrium siklamat sebesar 0,00038 gram/1000 mg. Sampel B 0,0214 gram/1000 mg. Sampel C 0,0145 gram/1000 mg. Sampel X 0,00004 gram/1000 mg. Sampel Y 0,00029 gram/1000 mg. Sampel Z 0,00002 gram/1000 mg.