Pendahuluan: Emfisema subkutis merupakan kondisi terdapatnya udara di lapisan subkutan kulit. Emfisema subkutis terjadi melalui berbagai etiologi, salah satunya yakni akibat pecahnya alveoli yang menyebabkan infiltrasi udara diantara jaringan ikat pada kasus pasien dengan pneumotoraks spontan.
Laporan Kasus: Pria usia 53 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang muncul tiba-tiba setelah pasien BAB. Keluhan sesak disertai pembengkakan luas pada seluruh tubuh dimulai dari area genitalia hingga seluruh wajah pasien. Pasien memiliki riwayat pneumotoraks spontan sekunder dan memiliki riwayat menderita tuberkulosis yang kambuh pada tahun 2021.
Diskusi: Emfisema subkutis terjadi ketika udara masuk ke jaringan di bawah kulit dan jaringan lunak. Emfisema subkutis dapat diklasifikasikan menjadi lima tingkatan berdasarkan tingkat keparahannya. Pada laporan kasus ini, emfisema subkutis derajat 5 terjadi karena riwayat pneumotoraks pada paru kanan pasien. Pneumotoraks bisa bersifat traumatik atau spontan. Pneumotoraks spontan bisa dibagi menjadi primer (tanpa penyebab yang jelas) atau sekunder (terkait dengan penyakit paru). Pasien juga memiliki riwayat penyakit tuberkulosis dan sindrom obstruksi pasca tuberkulosis (SOPT). Penanganan pasien meliputi pemasangan chest tube, terapi oksigen, dan tindakan dekompresi udara subkutan.
Kesimpulan: Pada laporan kasus ini, emfisema subkutis derajat 5 dengan riwayat infeksi tuberkulosis berespon baik terhadap pemasangan chest tube tergambar dengan penurunan derajat emfisema secara bertahap. Tenaga medis diperlukan untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan medis secara holistik dan komprehensif terkait faktor resiko penyebab emfisema subkutis derajat 5.