ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat penggunaan daun kabesak putih (Acacia leucophloea Roxb.) Willd. dalam pakan terhadap konsumsi, kecernaan pakan dan pertambahan bobot badan kambing Kacang. Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan tersebut berupa 5 pakan konsentrat yang masing-masing mengandung 0, 10, 20, 30, dan 40% daun kabesak putih berdasarkan bahan kering (BK) secara berturutturut sebagai perlakuan T 0 , T 1 , T 2 , T 3 , dan T 4 . Semua pakan dibuat dengan kandungan protein kasar (PK) berkisar 11,5-12,5%. Masing-masing pakan konsentrat diberikan pada 5 ekor kambing Kacang jantan (umur 1-1,5 tahun, berat badan awal 16,7±5,0 kg) ditambah rumput lapangan kering dengan imbangan 60:40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi BK, BO dan PK pada kambing yang diberi pakan T 0 tidak berbeda nyata dengan kambing yang diberi pakan T 1 tetapi lebih tinggi (P<0,05) dibanding pada kambing yang diberi pakan T 2 , T 3 dan T 4. . Kecernaan BK, BO, PK dan SK serta pertambahan bobot badan kambing yang diberi pakan T 2 secara nyata lebih tinggi dan mempunyai konversi pakan lebih baik (P<0,05) dibanding kambing dengan pakan perlakuan lain. penelitian ini adalah tingkat penggunaan daun kabesak putih yang paling optimal dalam pakan konsentrat adalah sebanyak 20% (T 2 ).Kata Kunci: pakan, konsentrat, suplemen, produktivitas, legium pohon
ABSTRACTThis study was conducted to analysis the effect of levels of white kabesak (Acacia leucophloea Roxb.) Willd. leaves in the diet on feed intake, digestibility and body weight gain of Kacang goats. The completely randomized block design using 5 treatments and 5 replications was used in this experiment. The treatments were 5 concentrate feeds containing different levels of white kabesak leaves i.e. 0, 10, 20, 30 and 40% in the dry matter (DM) basis (representing T 0 , T 1 , T 2 , T 3 and T 4 treatments, respectively). The feeds were set up to contain 11.5-12.5% of crude protein (CP). Concentrate feed and native grass was fed at ratio of 60 : 40 was fed to 5 local male goats (age 1-1 .5 years old and initial weight of 16.7±5.0 kg). The results showed that DM, organic matter (OM), and CP intake of T 0 was not significantly different from those of T 1 goats, but it was significantly higher (P<0.05) than those of T 2 , T 3 and T 4 . The DM, OM, CP, and crude fiber (CF) digestibility as well as body weight gain in T 2 goats were significantly higher (P<0.05) and had feed conversion ratio that was significantly better (P<0.05) compared to those of the other feed treatments. In conclusion, the most optimum level of white kabesak (Acacia leucophloea Roxb.) Willd. leaves used in concentrate feed for goat was 20 %.