“…Deteksi adanya perubahan dalam susunan gen menggunakan marka molekuler ISSR yang berbasis PCR. Marka ISSR lebih sesuai digunakan untuk tanaman jeruk, karena tidak dipengaruhi oleh musim dan lingkungan (Azrai, 2005), tidak diperlukan data sekuen awal (Guo et al, 2009), hanya membutuhkan 5-50 mg template DNA per reaksi (Sanjay et al, 2011), tersebar di seluruh genom, menghasilkan pita polimorfik sampai pada tingkat kultivar, bersifat dominan (Kumar, 2009), dapat digunakan untuk analisis keragaman genetik dan analisis kekerabatan (Yulianti et al, 2010). Dengan demikian, diharapkan dari proses iradiasi gamma pada kalus embriogenik jeruk keprok SoE bisa diperoleh individu-individu tanaman yang berbeda dalam susunan genetiknya.…”