Kabupaten Raja Ampat terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah disertai pasir pantainya yang berwarna putih. Raja Ampat terletak pada kawasan Coral Triangle atau pusat segitiga karang dunia. Kabupaten Raja Ampat terdapat beberapa selat dan teluk salah satunya yaitu Selat Mansuar yang berada diantara Pulau Gam dan Pulau Mansuar. Kondisi morfologi dasar laut yang terjal dan tertutup terumbu karang, topografi perairan yang tidak teratur, posisi perairan yang berada di pintu masuk bagian timur laut ARLINDO, serta adanya pengaruh arus Halmahera Eddie memberikan pengaruh yang pada kecepatan dan arah arus di Selat Mansuar. Kondisi tersebut dipengaruhi pula oleh batimetri perairan yang cukup kompleks sehingga sangat menarik untuk dilakukan pengkajian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik arus laut di Selat Mansuar, Kabupaten Raja Ampat. Pendekatan numerik dilakukan melalui pemodelan hidrodinamika dua dimensi. Hasil pendekatan hidrodinamika akan menghasilkan kecepatan dan arah arus, serta nilai pasang surut. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data angin ERA-5, batimetri nasional (BATNAS), serta data arus dan pasang surut pengukuran lapangan bersumber dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL). Hasil pemodelan berupa kecepatan dan arah arus untuk kemudian di validasi dengan data pengukuran lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik arus di Selat Mansuar lebih dominan dipengaruhi oleh arus pasut. Pola arus yang dihasilkan pada puncak siklus angin Musim peralihan I bergerak dominan ke arah Tenggara. Pada kondisi surut menuju pasang arus memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi lainnya, dengan nilai kecepatan rata-rata mencapai 0.235 m/s. Berdasarkan hasil analisis komponen pasang surut, Selat mansuar termasuk tipe pasang surut Campuran Condong Harian Ganda.AbstractRaja Ampat Regency is famous for its beautiful natural scenery and white sand beaches. Raja Ampat is located in the Coral Triangle area or the center of the world's coral triangle. Raja Ampat Regency has several straits and bays, one of which is the Mansuar Strait between Gam Island and Mansuar Island. The morphological conditions of the seabed are steep and covered with coral reefs, irregular water topography, the position of the waters at the entrance to the northeast part of ARLINDO, and the influence of the Halmahera Eddie current which affects the speed and direction of the current in the Mansuar Strait. These conditions are also influenced by the bathymetry of the waters which are quite complex so it is very interesting to do an assessment. This study aims to determine the characteristics of ocean currents in the Mansuar Strait, Raja Ampat Regency. The numerical approach is done through two-dimensional hydrodynamic modeling. The results of the hydrodynamic approach will produce current speed and direction, as well as tidal values. The data used in this study are ERA-5 wind data, national bathymetry (BATNAS), and field measurement data of currents and tides sourced from the Marine Geology Research and Development Center (P3GL). Modeling results in the form of current speed and direction and then validated with field measurement data. The results showed that the characteristics of the currents in the Mansuar Strait are dominantly influenced by tidal currents. The resulting current pattern at the peak of the wind cycle Transitional season I move dominantly to the Southeast. At low tide conditions towards the tide, the current has a higher speed compared to other conditions, with an average speed value reaching 0.235 m/s. Based on the results of the tidal component analysis, the Mansuar Strait includes a Mixed Tide Prevailing Semi Diurnal type.