“…Pengendalian WBC menggunakan pestisida sintetis tidak direkomendasikan karena dapat berdampak kepada emisi gas CO2 yang menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap serangga herbivora (Tudi et al, 2021), meningkatkan resistensi hama (Syahdia dan Syahrawati, 2020) serta berdampak pula terhadap manusia (Yuantari et al, 2015) dan lingkungan (Jamin dan Erlangga, 2016;Benu et al, 2020). Untuk menghindari dampak negatif tersebut, dianjurkan untuk mendahulukan pengendalian hayati dengan menggunakan musuh alami, seperti jamur entomopatogen (Hendra et al, 2022a;Hendra et al, 2022b;Trizelia et al, 2023a;Trizelia et al, 2023b), parasitoid (Haryati et al, 2015Minarni et al, 2018;Abdilah & Susilo, 2020), dan predator (Syahrawati et al, 2015;Nasral et al, 2020;Syahrawati et al, 2021a;Syahrawati et al, 2021b;Siregar et al, 2023;Utari et al, 2023).…”