2020
DOI: 10.25077/rk.4.1.167-177.2020
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Wacana Politik Identitas Jamaah Syatariah Pada Pemilu 2019

Abstract: The 2019 election that was just passed was thick with the aroma of identity politics. The issues raised are mostly related to certain groups, religions, races and ethnicities. We rarely hear issues that develop in the community about discourse on vision / mission, programs offered, and so forth. The discourse that is built around the election, both ahead of the election or until now is very dominated by the discourse on identity politics. If we listen to the conversation on social media, food stalls, associati… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Oleh karena itu, dalam konteks budaya setempat, orang lebih cenderung mendengar pendapat datuk sebagai pemimpin opini dalam komunitas mereka. Datuk merupakan opinion leader yang memiliki pengaruh terhadap kepala daerah, sehingga pendapat datuk cenderung mempengaruhi keputusan yang diambil oleh kepala daerah (Rinaldi et al, 2020) Menurut Ketua Komisi III DPRD Sumatera Barat, sembilan kepala daerah yang memiliki saham di Bank Nagari menolak untuk mengalihkan modal mereka dari Bank Nagari Konvensional menjadi modal untuk Bank Nagari Syariah. Ini menghalangi usaha untuk mengubah Bank Nagari menjadi bank syariah.…”
Section: Peran Datuk Selaku Opinion Leaderunclassified
“…Oleh karena itu, dalam konteks budaya setempat, orang lebih cenderung mendengar pendapat datuk sebagai pemimpin opini dalam komunitas mereka. Datuk merupakan opinion leader yang memiliki pengaruh terhadap kepala daerah, sehingga pendapat datuk cenderung mempengaruhi keputusan yang diambil oleh kepala daerah (Rinaldi et al, 2020) Menurut Ketua Komisi III DPRD Sumatera Barat, sembilan kepala daerah yang memiliki saham di Bank Nagari menolak untuk mengalihkan modal mereka dari Bank Nagari Konvensional menjadi modal untuk Bank Nagari Syariah. Ini menghalangi usaha untuk mengubah Bank Nagari menjadi bank syariah.…”
Section: Peran Datuk Selaku Opinion Leaderunclassified