Sistem microbial fuel cell (MFC) adalah teknologi terbarukan yang dapat mengubah materi organik menjadi energi berupa listrik. Tujuan penelitian ini menentukan rasio karagenan (K) : karboksimetil selulosa (KMS) yang optimal pada jembatan garam untuk menghasilkan energi listrik dalam sistem MFC dan menentukan hasil listrik tertinggi dari limbah cair pindang ikan melalui teknologi MFC salt bridge. Jembatan garam K:KMS dibuat dengan perlakuan rasio K:KMS 1:1, 0,5:1, 0,6:1 (b/b). Perlakuan terbaik adalah K:KMS dengan perbandingan 1:1 menghasilkan tegangan listrik tertinggi sebesar 0,88 V. Jembatan garam K:KMS dengan perbandingan 0,5:1 menghasilkan kuat arus tertinggi sebesar 1,22 mA, serta daya listrik tertinggi sebesar 0,85 mW. Nilai efisiensi penurunan BOD, dan TAN mengalami penurunan sebesar 90,36%, dan 60,45% pada perlakuan rasio K:KMS 1:1. Sistem salt bridge MFC ini menunjukkan kinerja yang sangat baik dan berpotensi untuk dikembangkan di masa depan.