Hair emulsion saat ini sudah banyak dikembangkan untuk mengatasi kerontokan dan kebotakan pada rambut, baik dari produk yang terbuat dari bahan sintetis maupun dari bahan alam. Namun, penggunaan bahan sintetis dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal, alergi, dan beberapa efek samping lainnya. Salah satu solusi untuk menghindarinya adalah dengan menggunakan bahan alami. Minyak biji chia memiliki beragam potensi kesehatan, secara umum di masyarakat penggunaannya sebagai sumber pangan, tetapi minyak biji chia juga dapat dimanfaatkan untuk perangsang pertumbuhan rambut karena mengandung asam linoleat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan hair emulsion dari minyak biji chia sebagai penumbuh rambut. Hair emulsion dibuat menggunakan metode basah dengan kombinasi emulgator span 80 dan tween 80. Evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptis, pH, tipe emulsi, dan homogenitas. Uji stabilitas sediaan dilakukan dengan penyimpanan pada suhu ruang selama 21 hari dan cycling test sebanyak 6 siklus. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan teoritis dan analisis statistik. Formulasi sediaan dengan variasi konsentrasiminyak biji chia menghasilkan sediaan emulsi tipe m/a yang homogen, berwarna putih susu, beraroma khas minyak biji chia dan memiliki pH pada rentang 4-7. Berdasarkan analisis statistik, formula I dan II tidak menunjukkan adanya signifikansi setelah dilakukan uji stabilitas pada nilai pH, sedangkan penurunan nilai pH pada formula III memiliki nilai signifikansi p (0,00) < 0,05. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa FI dan FII memiliki sifat fisik dan stabilitas yang baik, sedangkan FIII memiliki nilai pH yang tidak memenuhi syarat pH yang baik dan tidak stabil selama penyimpanan