Banjir merupakan fenomena alam yang biasanya terjadi di daerah yang sering dialiri sungai. Dampak banjir dapat dikurangi jika masyarakat lebih siap menghadapi banjir yang akan datang. Salah satunya dengan membuat sistem peringatan dini banjir. Dalam penelitian ini, konsep sistem peringatan dini berupa sensor ketinggian air sungai yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang akan menghasilkan nilai kapasitansi saat ditenggelamkan ke dalam air dengan kedalaman tertentu. Nilai pengukuran ketinggian air ini akan menggunakan 3 metode yang berbeda. Selanjutnya ketiga metode tersebut akan dibandingkan untuk menentukan metode terbaik yang menghasilkan kesalahan pengukuran yang kecil. Ketiga metode tersebut adalah regresi linier, regresi polinomial, dan neuro fuzzy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan pengukuran yang dihasilkan oleh regresi linier sebesar 25,45%, kesalahan pengukuran yang dihasilkan oleh regresi polinomial sebesar 13,61%, dan kesalahan pengukuran yang dihasilkan oleh neuro fuzzy sebesar 3,76%. Dari nilai kesalahan di atas, penelitian ini menyimpulkan bahwa neuro fuzzy merupakan metode terbaik untuk pengukuran ketinggian air.