Ketersediaan air merupakan aspek yang sangat penting agar kelapa sawit dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku air melalui monitoring dinamika kelembaban dan suhu tanah menggunakan Soil Moisture Content Monitoring System (SMCMS). SMCMS terdiri atas sensor yang dipasang di lapangan dan sistem monitoring berbasis internet. SMCMS dipasang di perkebunan kelapa sawit pada tanah Ultisol (A), Spodosol dengan perlakuan pecah hardpan dan mounding (B), dan Spodosol tanpa perlakuan (C). Sensor kelembaban dan suhu tanah dipasang pada tiga kedalaman yang berbeda. Hasil menunjukkan bahwa SMCMS dapat beroperasi secara otomatis dan real-time dalam mengukur perilaku air. Berdasarkan hasil monitoring dan pengukuran, dapat diketahui bahwa kelembaban tanah tertinggi terdapat pada lokasi A dengan rerata 46,91%, kemudian diikuti lokasi B 38,40%, dan C yaitu 29,49%. Spodosol dengan perlakuan (B) memiliki suhu tanah terendah dengan rerata 27,36°C, kemudian diikuti Ultisol (A) 27,58°C, dan Spodosol kontrol (C) 28,40°C. Lebih lanjut, kelembaban tanah berkorelasi lemah dengan suhu tanah. Suhu tanah memiliki korelasi yang lemah dengan suhu udara. Sementara itu, kedua perilaku air tanah tersebut memiliki korelasi yang sangat lemah dengan variabel lingkungan, khususnya curah hujan.