Hedging strategies in the commodity futures market is strongly influenced by theAbstrak: Strategi lindung nilai di bursa berjangka komoditas sangat dipengaruhi oleh metode penetapan hedge ratio. Penelitian ini menguji efektivitas yang dihasilkan dari beberapa metode penetapan hedge ratio untuk melindung nilai posisi kas di pasar spot komoditas minyak sawit di Indonesia dengan menggunakan kontrak Futures di bursa berjangka. Metode penentuan hedge ratio yang diuji adalah metode OLS, Vector Error Correction Model, dan Threshold-ARCH. Hasil penelitian ini menunjukkan efektivitas lindung nilai di Bursa Berjangka Jakarta cukup efektif mengurangi dampak fluktuasi harga spot. Efektivitas lindung nilai dengan metode OLS yang paling sederhana tidak terpaut terlampau jauh dengan metode VECM dan TARCH. Efektivitas lindung nilai dengan metode OLS memberikan peluang implementasi strategi lindung nilai di Bursa Berjangka Jakarta karena kesederhanaannya dalam prosedur estimasi hedge ratio.
Kata kunci: hedge ratio, efektivitas lindung nilai, OLS, VECM, TARCH
PENDAHULUANSatu dekade terakhir harga pangan mengalami kenaikan volatilitas yang cukup signifikan (Roache, 2010;Wright, 2011). Fluktuasi harga yang tinggi tidak hanya terjadi pada bahan makanan pokok, tetapi juga bahan pangan penopang seperti minyak goreng yang digunakan sebagian besar penduduk Asia untuk memasak. Bellemare (2011) menunjukkan kenaikan harga pangan menjadi faktor utama munculnya keresahan dan kerusuhan di berbagai negara. Menemukan cara lindung nilai (hedging strategy) yang efektif menjadi sangat penting, tidak saja bagi para petani atau pengusaha agribisnis. Namun, juga bagi ketahanan ekonomi, politik dan sosial suatu negara. Harga pangan telah menjadi salah satu instrumen politik yang sentral dalam setiap kampanye politik.Galtier (2013) menunjukkan ada dua pendekatan yang digunakan oleh negara-negara di dunia untuk menjaga stabilitas harga pangan: intervensi harga langsung di pasar dengan mengatur jumlah supply atau dengan memfasilitasi sistem penciptaan harga (price discovery) melalui pasar komoditas berjangka. Dengan demikian, proses terjadinya harga dapat lebih terkontrol oleh seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder). Pendekatan pertama, yaitu menciptakan stabilitas harga dengan menjaga keseimbangan kompensasi antara