Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran orang pada beberapa pasangan orangtua dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak usia dini. Beberapa aspek yang akan digali terkait dengan pemahaman orangtua tentang pendidikan seks, pendidikan seks menurut adat minangkabau, tanggung jawab orang tua dalam pemberian pendidikan seks terhadap anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan narrative inquiry dengan mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, dimana narasi partisipan dianalisis secara tematis dengan teknik analisis data menggunakan penkodean tema dan triangulasi data. Teori sigmund Freud, UU nomor 35 tahun 2001, teori ekologi Brofenbrenner dan tinjauan adat Minangkabau menjadi acuan dalam pembahasan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pendidikan seks kepada anak merupakan tantangan besar dalam keluarga di Minangkabau karena Adat Minangkabau yang kolektif dan menganut sistem kekerabatan matrilineal berpengaruh pada pembagian peran pengasuhan. Ibu memiliki peran penting dalam pemberian pendidikan seks sedangkan ayah sama sekali tidak membahas topik seksual dengan anak-anak mereka Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap peran orangtua, pemahaman, serta pentingnya komunikasi, dukungan keluarga dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak usia dini tahun. Penelitian ini melibatkan orangtua dari suku Minangkabau asli yang masih menjaga aturan adat untuk melihat bagaimana adat mengatur pendidikan seksualitas yang dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya.