Ternak Ayam Pelung saat ini merupakan salah satu modal bangsa dalam mempertahankan sumberdaya genetik ternak nasional. Minat konsumen dan gairah petani semakin meningkat sementara usahaternak tidak cukup kuat untuk menutup kebutuhan tersebut. Usaha Ayam Pelung memerlukan solusi kreatif berdasarkan potensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan merumuskan strategi yang dapat dibuat oleh stakeholder terkait; serta memilih strategi alternatif terbaik. Metode penelitian adalah studi kasus dengan menggunakan informan sebagai sumber data primer. Model analisis yang digunakan adalah analisis SWOT dan QSPM. Berdasarkan diagram kartesius maka strategi WO adalah strategi yang sesuai dengan kondisi usaha Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal strategi yang dapat dirumuskan dari faktor internal dan eksternal adalah: (1) membuat kebijakan pemerintah dan breeding centre Ayam Pelung, (2) penyerapan CSR yang difasilitasi oleh perguruan tinggi dan dinas peternakan, dan (3) pelatihan pembuatan dimsum sebagai olahan Ayam Pelung serta pembinaan pengadaan pakan mandiri. Seluruh strategi layak untuk diupayakan namun urutan prioritas yang dapat membantu keberlanjutan usaha ayam pelung di Kabupaten Cianjur adalah strategi yang pertama, ketiga, dan kedua.
Walau ternak Sapi Pasundan dipelihara secara sampingan, penelitian dilakukan untuk mengetahui empat atribut dari peternak: kesukaan, sikap, kepuasan, dan kesetiaan dalam berusaha. Kajian dilakukan dengan menggunakan metode survei pada Bulan November 2019 di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jumlah responden terpilih sebanyak 41 orang yang ditelusuri dengan two stage sampling. Analisa menggunakan Cochran Q Test, uji tingkat kesukaan, fishbein, uji tingkat kepuasan dan kesetiaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa peternak mempertimbangkan 16 dari 20 atribut yang dianalisis ketika memelihara sapi. Analisis kesukaan, sikap dan kepuasan memperlihatkan bahwa peternak "cukup suka, cukup baik, dan cukup puas" dalam memelihara sapi. Kategori "cukup" ini menunjukkan bukti bahwa sapi Pasundan bukan merupakan harapan utama peternak dalam berusaha, oleh karena peternak lebih menyukai jenis sapi impor, seperti Limousin. Kendati begitu, peternak tetap setia (98,56%) untuk melanjutkan memelihara sapi Pasundan. Dalam hal ini, peternak di Kabupaten Tasikmalaya tidak dapat berkontribusi dalam penyediaan daging sapi nasional asal ternak sapi Pasundan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.