A three‐camera close range photogrammetric system for robust and precise measurement of bedsores has been designed and constructed. MEDPHOS (MEDical PHOtogrammetric System) consists of three synchronised cameras with convergent optical axes. A light projector is fixed in the centre of the rig that holds the cameras. A special dot pattern is projected onto the surface to be measured, to compensate for the lack of natural texture on the wound surface. The proposed algorithm consists of the following steps: the cameras and projector are calibrated so that all interior and exterior parameters are known; tailored image segmentation procedures are developed and applied for the detection of the projected pattern dots from the uneven background of the images using morphologic operators; and watershed transformation is used to tackle the problem of overlapping pattern dots. To reduce the effects of non‐uniform illumination and specular reflection of light due to humidity (often the case with wounds), a homomorphic transformation is developed and applied to the images. After segmentation of the images, a connected‐component labelling procedure is used to establish the points for matching. The centroids of these components were precisely calculated. Intensity‐based image matching has been tested without yielding satisfactory results due to the significant deviation from the Lambertian reflection assumption used for solving the correspondence problem. This problem is reliably solved by developing a new algorithm based on geometric constraints that allow feature‐based matching and do not need approximate values of the location of the targets in the images. This robust three‐focal constraint is found to be very effective for matching provided the necessary conditions for the system configuration are met. Auxiliary photometric constraints together with the calibrated projector (which is treated like an active camera) also serve as additional sources of information for reducing the number of remaining ambiguities and checking the consistency of the results. Almost all of the required biometric information can be obtained rapidly, robustly and easily using MEDPHOS. Experimental results showed the effectiveness of the proposed technique.
Abstrak. Penderita penyakit Diabetes Melitus seringkali mambatasi konsumsi nasi karena beras dianggap sebagai pangan hiperglikemik, padahal dari beberapa penelitian diketahui bahwa beras mempunyai kisaran indeks glikemik yang cukup luas. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai efek asupan karbohidrat terhadap kadar gula darah dan respon insulin berguna dalam penyusunan menu diet bagi penderita diabetes. Sebagai makanan sumber karbohidrat, konsumsi beras yang memiliki indeks glikemik (IG) rendah akan membantu mengendalikan kadar glukosa darah. Tujuan dari penulisan review ini adalah untuk memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi IG beras serta keterkaitannya terhadap kesehatan tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi IG beras dianataranya adalah jenis/ varietas beras, proses pengolahan, dan perbandingan amilosa dan amilopektin. Kandungan amilosa yang tinggi terbukti memiliki kecenderungan memberikan nilai respon glikemik (IG) yang rendah. Proses pengolahan berupa pemanasan dan pratanak serta penambahan senyawa bioaktif (polifenol) diketahui mampu menurunkan IG beras. Dari segi varietas, beberapa varietas unggul padi yang mempunyai indeks glikemik rendah hingga sedang telah berhasil dirakit Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Beras-beras tersebut mempunyai karakteristik tekstur nasi yang pulen hingga pera sesuai dengan preferensi konsumen. Oleh karena itu, penderita diabetes tidak perlu khawatir mengonsumsi nasi, sepanjang tidak melebihi kebutuhan energi tiap individu. Abstract. Patients with Diabetes Mellitus often restrict the consumption of rice because rice has been blamed as hyperglycemic food, whereas from several studies, it is known that rice has a board range of glycemic index. Therefore, knowledge about the effects of carbohydrate intake on blood sugar levels and insulin response is useful in the preparation of the diet for diabetics. Consumption of rice as a source of carbohydrate which has a low glycemic index (GI) will help control blood glucose levels. Low GI food will produce slow blood glucose response when is consumed. The purpose of this review was to provide basic information about factors that affect rice GI and their corellation in health. Factors that affect rice GI are species/varieties of rice, processing, and ratio of amylose and amylopectin. High amylose content has been proved to have a tendency to give low glycemic response (GI). In addition, the processing such as heating, parboiled and an addition
ABSTRAKPropinsi Jawa Timur merupakan daerah penghasil gula terbesar di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir produksi gula terus meningkat dan memberikan kontribusi lebih dari 50 persen produksi gula nasional. Sebagai komoditas yang kegiatannya banyak melibatkan masyarakat, industri gula telah memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam kaitan ini pemerintah daerah mengeluarkan berbagai kebijaksanaan untuk mengatur pelaku pasar yang terlibat dalam sistem agribisnis gula. Dua kebijaksanaan yang ditujukan kepada petani tebu adalah penetapan pola glebagan yang menentukan batasan areal tebu seluas 30 persen dari bias wilayah, serta penetapan wilayah ketja pabrik gula. Kedua kebijaksanaan itu telah menghilangkan kesempatan petani untuk memilih komoditas yang ingin diusahakan serta memperoleh penerimaan usahatani yang lebih tinggi. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran areal pertanaman tebu rakyat dari lahan sawah ke lahan kering. Hal ini disebabkan oleh penerimaan usahatani tebu pada lahan sawah lebih rendah dibandingkan dengan komoditas alternatif. Sedangkan untuk tebu yang diusahakan pada lahan kering, tingkat penerimaan yang diperoleh pada sebagian besar lokasi penelitian lebih tinggi. Untuk mempertahankan pertanaman tebu pada lahan sawah diperlukan perhatian terhadap faktor utama yang menentukan daya saing, yaitu produktivitas hablur serta perbandingan harga provenue gula dan harga dasar gabah. Dalam kaitan ini berbagai program hendaknya diarahkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu, serta perbaikan efisiensi dan lcinerja pabrik gula. PENDAHULUANGula pasir sampai saat ini termasuk dalam kelompok komoditas komando di Indonesia. Sebagai komoditas komando, pemerintah banyak melakukan intervensi terhadap industri gula yang mempengaruhi berbagai aspek, mulai dari pasokan bahan baku tebu sampai kepada distribusi dan penetapan harga di tingkat konsumen (Kompas, 1995). Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 tahun 1975, telah ditetapkan pola glebagan pada tanaman tebu melalui program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI). Dalam pelaksanaannya, Koperasi Unit Desa (KUD) ditunjuk sebagai pelaksana program yang akan menyalurkan kredit dan mengatur pasokan tebu ke pabrik gula yang ada di wilayahnya. Disamping itu pemerintah juga menetapkan Badan Urusan Logistik (BULOG) sebagai satu-satunya lembaga yang mengendalikan stabilisasi harga gula di dalam negeri.Dengan demikian dalam sistem agribisnis gula, kebijaksanaan pemerintah akan selalu mempengaruhi pelaku pasar yang terlibat di dalamnya, yaitu petani tebu, pedagang sarana produksi, pedagang tebu, KUD, pabrik gula, BULOG dan pedagang gula pasir. Banyalcnyapelalcu pasar yang terlibat dalam sistem agribisnis gula, telah menyebabkan pemerintah sangat berhati-hati dalam menetapkan setiap kebijaksanaan, khususnya yang menyangkut deregulasi sektor industri dan perdagangan gula. Selain itu adanya kecenderungan perdagangan bebas dunia menuntut peningkatan efisiensi perekonomian nasional, sehingga produk yang dihasilkan memilik...
Nowadays, free trade mechanism will be continously implemented. Regarding those conditions, the increasing export of manufacture rubber comodities can be reach, only if they have a comparative and a competitive advantage than other exporting countries. These efforts must begin with the improvement quality of rubber raw materials at farm level by removing five main inhibiting factors such as: (1) farmesr group doesn't play a role as a bussiness unit (2) the demand of quality materials of crumb rubber industry is very low; (3) the dominant of trades in the marketing of raw rubber materials; (4) there is no advantageous partnership pattern, and, (5) the mechanism of attractive differential price for better quality not available for unsmoked sheet and slice slap.Key word: free mule, rubber ABSTRAKDalam era perdagangan bebas yang akan terns bergulir, peningkatan ekspor produk karet olahan hanya dapat ditempuh bila memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dari negara pesaing. Upaya ke arah itu hams dimulai dari perbaikan kualitas bokar di tingkat petani, dengan menghilangkan lima faktor penghambat utama yaitu : (1) Belum berperannya kelompok tani sebagai unit bisnis; (2) Permintaan bahan baku industri karet remah yang masih berorientasi kepada bokar berkualitas rendah; (3) Dominasi pedagang dalam pemasaran bokar, dan (4) Belum adanya pola kemitraan yang saling menguntungkan. (5) Belum terlaksananya penentuan harga sesuai kualitas yang menarik bagi produk sit angin dan slab giling. Kata kunci: perdagangan bebas, karet PENDAHULUANBahan olah karet rakyat (bokar) merupakan bahan baku industri karet remah (crumb rubber). Secara historis, industri ini semula berlokasi di Singapura dengan telcnologi pengolahan yang mampu mengolah bahan baku karet berkualitas rendah. Hilangnya nilai tambah industri keluar negeri telah mendorong pemerintah melakukan larangan ekspor karet berkualitas rendah, sehingga industri karet di Indonesia mulai berkembang. Sejak itu seluruh bokar yang dihasilkan bermuara ke pabrik karet remah, sedanglcan jenis bokar di tingkat petani hanya berupa slab.Teknologi yang dirancang untuk industri karet remah memang ditujukan untuk mengolah bokar berkualitas rendah. Dalam rangkaian mesin yang digunalcan terdapat satu alat yang disebut hammer mill yang berfungsi untuk menghancurkan, mencincang dan memilah kotoran pada bokar. Dalam kondisi demikian, permintaan bokar untuk industri bukan berupa sit (baik angin atau asap) dan slab giling, tetapi slab tebal yang digumpallcan dengan asam semut. Sementara itu, untuk ekspor sit angin atau asap sampai sant ini belumbanyak dilakukan, karena produk yang dihasilkan petani masih sedikit. Sampai sejauh ini, produk olahan utama dari industri karet remah di Indonesia berupa SIR (Standard Indonesian Rubber) -20.Untuk menghadapi era perdagangan bebas pemerintah berupaya menghilangkan jenis SIR berkualitas rendah sesuai dengan permintaankonsumen. Hal ini perlu ditempuh di tengah makin tingginya persaingan antarnegara produsen karet alam, serta tingginya tuntutan konsu...
Seventeen groundwater quality variables collected during an 8-year period (2006 to 2013) in Andimeshk, Iran, were used to implement an artificial neural network (NN) with the purpose of constructing a water quality index (WQI). The method leading to the WQI avoids instabilities and overparameterization, two problems common when working with relatively small data sets. The groundwater quality variables used to construct the WQI were selected based on principal component analysis (PCA) by which the number of variables were decreased to six. To fulfill the goals of this study, the performance of three methods (1) bootstrap aggregation with early stopping; (2) noise injection; and (3) ensemble averaging with early stopping was compared. The criteria used for performance analysis was based on mean squared error (MSE) and coefficient of determination (R(2) ) of the test data set and the correlation coefficients between WQI targets and NN predictions. This study confirmed the importance of PCA for variable selection and dimensionality reduction to reduce the risk of overfitting. Ensemble averaging with early stopping proved to be the best performed method. Owing to its high coefficient of determination (R(2) = 0.80) and correlation coefficient (r=0.91), we recommended ensemble averaging with early stopping as an accurate NN modeling procedure for water quality prediction in similar studies.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.