One of the most complicated areas to repair on the North Shore of Central Java is the beach in the Sayung Demak. More than 300 hectares of land have been flooding in the last five years due to high tides. The erosion area in Sayung area has also been affected by port development activities in the Semarang area, thus changing the hydrodynamic nature of Sayung Demak Waters. Overuse of groundwater has been showing to lead to brine ingress in the coastal region. And long-term groundwater withdrawal forces land subsidence formation. A few waterfront structures in Sayung waters were built as breakwaters to decrease incoming waves. The solution presently used to minimize erosion while catching sediment in the Sayung area is hybrid engineering. The purpose of this study is to review the effectiveness of hybrid engineering in the coastal area of Demak and its relation to seawater intrusion and groundwater based on previous research. Understanding the factors that influence water quality in the source area over time is needed to establish appropriate management plans for the protection of groundwater resources and to ensure the safety and health of the beverage.
Laut Jawa merupakan wilayah Perairan Indonesia yang menarik untuk dikaji, karena perairan ini mempunyai sumber daya hayati laut yang besar terutama untuk perikanan laut. Sampai saat ini, hasil dari model gelombang menjadi alat utama dalam memberikan informasi prakiraan tinggi gelombang laut, kondisi ini dikarenakan oleh terbatasnya peralatan observasi lapangan untuk memperoleh data gelombang di lautan. Studi ini dilakukan bertujuan untuk memahami pola tinggi gelombang di Laut Jawa dengan menggunakan model gelombang Wavewatch-III, dan untuk mengetahui akurasi data model Wavewatch-III dengan data observasi. Berdasarkan hasil luaran model Wavewatch-III, tinggi gelombang signifikan (Hs) di Laut Jawa selama periode Musim Barat (DJF) diperoleh bekisar antara 0,2 m-1 m, dengan arah dominan gelombang laut dari Barat, pada periode Musim Peralihan I (MAM), tinggi gelombang signifikan di Laut Jawa berkisar antara 0,4 m-0,8 m dan arah dominan gelombang laut berasal dari Tenggara menuju ke Barat laut, pada Musim Timur (JJA), tinggi gelombang signifikan di Laut Jawa berkisar antara 0,6 m-1,4 m, dengan arah dominan gelombang laut berasal dari Tenggara menuju ke Barat laut, dan pada Musim Peralihan II (SON), tinggi gelombang signifikan di Laut Jawa berkisar antara 0,2 m-0,4 m, dengan arah dominan gelombang laut berasal dari tenggara menuju ke Barat. Puncak tinggi gelombang signifikan di Laut Jawa terjadi pada saat Musim Timur (JJA). Hasil perbandingan model Wavewacth-III dengan model ECMWF menunjukkan bahwa Wavewatch-III mempunyai performa yang bagus dengan nilai CF sebesar 0,04, dan nilai error sebesar 35,5%. Sedangkan perbandingan model Wavewatch-III terhadap data observasi, diperoleh nilai korelasi yang rendah, yaitu hanya 0.32 dan nilai Hs dari model Wavewatch-III lebih tinggi dari observasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.