ABSTRAKIndonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Hasil riskesdas, secara nasional pada tahun 2013 menunjukan prevalensi status gizi anak balita menurut (BB/U) yaitu prevalensi gizi buruk sebesar 5,7%, dan gizi kurang 13,9%. Di kota palu tahun 2013 prevalensi status gizi anak balita menurut (BB/U), yaitu prevalensi gizi buruk sebesar 6,6%, dan gizi kurang 17,5%.sedangkan di Puskesmas Pantoloan tahun 2014 prevalensi status gizi anak balita menurut (BB/U) yaitu prevalensi gizi kurang sebesar 9,7%, gizi buruk 3,9%, dan gizi lebih 4,1%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI dengan status gizi balita usia 6-23 bulan di kelurahan Pantoloan Boya Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan metode crossectional dan pengambilan data menggunkan data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibuyang memiliki balita umur 6-23 bulan,dilakukan di Posyandu kelurahan Pantoloan Boya wilayah kerja Puskesmas Pantoloan pada bulan Mei-Juni 2015. Sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik accidental sampling yaitu responden yang kebutulan ada atau tersedia disuatu tempat yang berjumlah 76 balita. Hasil penelitian menggunakan uji fisher's exact menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,145 > 0,05 untuk pendidikan , p = 0,075 (p value > 0,05) untk pekerjaan, berarti secara statistik tidak ada hubungan antara pendidikan, pekerjan ibu dengan status gizi balita, sedangkan dari hasil uji fishes'r exact didapatkan nilai p = 0,000 (p value < 0,05) artinya secara statistic ada hbungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita umur 6-23 bulan di puskesmas Pantoloan Kecamatan Tawaeli Tahun 2015. Kesimpulandalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan pendidikan ibu dan pekerjaanibu namun ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi pada balita usia6-23 bulan di kelurahan Pantoloan Boya Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan.Kepada Petugas Puskesmas Pantoloan agar dapat menjadi sarana penyelenggara penyuluhan kepada ibu tentang Makanan Pendamping ASI.
Salah satu periode status gizi yang paling menentukan adalah status gizi pada masa prakonsepsi. Permasalahan gizi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu salah satunya sanitasi dasar, sehingga perlu memastikan sanitasi lingkungan untuk wanita prakonsepsi yang memiliki masalah gizi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh sanitasi dasar terhadap status gizi wanita prakonsepsi di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna Kota Palu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional korelatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan menggunakan kuisioner dan data antropometrik pemeriksaan panjang badan dan berat badan wanita prakonsepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna serta pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 90 responden. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa semua variabel sanitasi dasar memiliki hubungan signifikan terhadap status gizi wnita prakonsepsi, dengan nilai signifikansi p< 0,05 yang berarti bahwa terdapat korelasi signifikan antara variabel sanitasi dasar dengan status gizi. Peran sanitasi dasar menjadi hal krusial dalam status gizi Wanita prakonsepsi dalam mempersiapkan kehamilannya nanti.
ABSTRAK Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2014 cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan mengalami peningkatan dari tahun 2007 sebesar 32% menjadi 54,3% pada tahun 2013. Namun masih jauh dari target pemerintah yaitu meningkatkan pemberian ASI Eksklusif sebesar 80%. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pantoloan masih rendah disebabkan karena keluarga ibu menganggap bahwa pemberian ASI saja tidak cukup untuk kebutuhan bayi. Sementara tenaga kesehatan di Puskesmas telah berupaya untuk memberikan penyuluhan dan konseling tentang pentingnya ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motivasi keluarga dan tenaga kesehatan terhadap ibu dengan pemberian ASI Ekskluisf di Kelurahan Baiya wilayah kerja Puskesmas Pantoloan. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita umur 6-12 bulan yang berjumlah 71 responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang signifikan antara motivasi keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif dengan nilai p = 0,000 < α= 0,05 dan ada hubungan yang signifikan antara motivasi tenaga kesehatan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan nilai p = 0,000 < α= 0,05. Ada hubungan yang signifikan antara Motivasi keluarga dan tenaga kesehatan terhadap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Baiya Wilayah kerja Puskesmas Pantoloan. Diharapkan untuk tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan dan mensosialisasikan pentingnya ASI Eksklusif melalui penyuluhan dan konseling sejak masa kehamilan. Kata Kunci : Motivasi Keluarga, Motivasi Tenaga Kesehatan, ASI Eksklusif
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.