Miskonsepsi adalah konsep yang salah dan menyimpang dari konsep yang sebenarnya. Miskonsepsi muncul karena adanya konsep yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah para ahli. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi mahasiswa pada pembelajaran IPA (fisika) konsep fluida statis menggunakan tes diagnostik multiple choice berbantuan CRI (Certainty of Response Index). Untuk mengetahui penyebab miskonsepsi pada pemahaman mahasiswa digunakan metode CRI. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon. Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling dalam memilih sampel penelitian. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswa semester VI dan Semester VIII yang telah lulus matakuliah pembelajaran IPA dengan rata-rata nilai hasil belajar yang tinggi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes multiple choice berbantuan CRI dan lembar wawancara. Hasil analisis data menunjukan bahwa hampir pada setiap konsep fluida statis terdapat mahasiswa yang mengalami miskonsepsi. Rata-rata Miskonsepsi pada konsep tekanan hidrostatis dan hukum sebesar 68,57% dan miskonsepsi pada konsep hukum Archimedes sebesar 68.33%. Aspek penyebab miskonsepsi Mahasiswa adalah cara belajar, kemampuan mahasiswa, minat belajar dan metode mengajar. Perlu dilakukan reduksi miskonsepsi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang cocok.
Penelitian ini dilakukan dengan memetakan data astronomi untuk mengidentifikasi pergeseran arah kiblat pada masjid di Pulau Ambon. Variabel yang diamati dalam penelitian ini berupa data astronomikal yang meliputi: a) Lintang Masjid; b) Bujur Masjid; c) Lintang Ka’bah; d) Bujur Ka’bah; e) Arah Utara Sejati; f) Arah Bangunan Masjid; g) Azimuth arah kiblat; h) Pergeseran arah kiblat. Data derajat lintang dan bujur masjid diperoleh dengan bantuan google maps. Data arah bangunan masjid diperoleh dengan berpatokan pada arah utara sejati menggunakan kompas bidik prisma. Seluruh data hasil pemetaan kemudian dianalisis dengan persamaan trigonometri segitiga bola untuk menghitung azimuth arah kiblat sehingga jika terdapat perbedaan dengan nilai azimuth arah bangunan masjid, maka pergeseran derajat arah kiblat dari masjid tersebut dapat diketahui dengan akurat. Hasil pemetaan menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara azimuth arah kiblat (QUTSB) dengan azimuth arah bangunan (M). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pergeseran kiblat pada beberapa masjid di Pulau Ambon dengan besar sudut pergeseran yang bervariasi sesuai dengan lokasinya. dimana arah kiblat dari pulau ambon bukanlah ke arah barat, melainkan diantara arah barat dan barat laut (±21,5o dari arah barat ke utara).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.