Pada masa pandemik sekarang ini, pemerintah Indonesia menerbitkan kebijakan tentang protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah semakin meluasnya dampak pandemik. Salah satu prokes yang harus dilakukan adalah pengukuran/pemeriksaan suhu tubuh. Umumnya ditempat keramaian pengukuran suhu tubuh menggunakan thermometer gun dan membutuhkan operator untuk mengoperasikannya sehingga dinilai cukup rawan penularan dari orang yang terjangkit kepada operator atau sebaliknya. mengurangi penularan tersebut, perlu dikembangkan sebuah thermometer jenis gun berbasis infra red yang menggunakan sensor MLX90614. Dalam penelitian ini telah dirancang sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu manusia dengan nilai pembacaan yang akurat menggunakan sensor MLX90614 yang dipadukan dengan ESP32-CAM serta LCD TFT. Hasil rata-rata pengukuran pada jarak 3 cm mempunyai galat sebesar 0,58%, hasil rerata pengukuran pada jarak 5 cm mempunyai galat sebesar 1,62%, hasil rerata pengukuran pada jarak 7 cm mempunyai galat sebesar 1,67%, hasil rerata pengukuran pada jarak 9 cm mempunyai galat sebesar 2,33%, hasil rerata pengukuran pada jarak 11 cm mempunyai galat sebesar 2,44%, hasil rerata pengukuran pada jarak 13 cm mempunyai galat sebesar 2,64%, dan hasil rerata pengukuran pada jarak 15 cm mempunyai galat sebesar 2,83%. Dari sistem ini diketahui bahwa semakin jauh jarak pengukuran maka akan semakin besar nilai galatnya. Dilihat dari hasil galat yang didapatkan maka sistem yang dibuat cukup akurat dalam melakukan pengukuran suhu manusia.
Oksigen merupakan suatu kebutuhan hidup yang sangat jarang dipikirkan meskipun memiliki nilai yang sangat tinggi bagi manusia. Untuk pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis atau pasien dengan atelektasis oleh oksigenasi, risiko asidosis respiratori meningkat ketika oksigen diberikan sebebasnya tanpa terukur. Untuk menghindari asidosis ini, saturasi oksigen harus dijaga antara 88% dan 92% dan laju aliran oksigen. Karena itu keakuratan sistem pengiriman aliran oksigen penting. Alat ini mendeteksi kadar oksigen dan tekanan udara pada gas oksigen menggunakan sensor OCS-3F. Untuk memastikan tekanan udara / flow dan kadar oksigen yang akan diberikan ke pasien, maka munculah ide dari peneliti untuk melakukan penelitian ini. Dengan melakukan 5 titik pengujian di 2, 3, 5, 6, dan 7 Liter per menit serta masing masing titik pengujian dilakukan 5 kali pengukuran, dan juga melakukan pengambilan 3 titik pengukuran untuk nilai yang diambil di cocokan dengan regulator. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa alat monitoring konsentrasi oksigen dan laju udara pada regulator oksigen berhasil dibuat dan bekerja dengan baik, dimana pembacaan sensor yang baik dan hasil pengukuran akurasi laju tekanan udara dengan kesalahan lebih kurang 1%.
Penggunaan alkohol (Etanol) sebagai komposisi dalam suatu makanan dan minuman sudah cukup dikenal. Pemicu munculnya produk-produk industri rumah tangga yang belum terdaftar pada BPOM berbagai jenis makanan dan minuman yang banyak beredar memiliki kandungan kadar alkohol. Guna membantu kondisi tersebut, maka peneliti membuat alat deteksi alkohol berbasis Android. Dengan beberapa komponen pendukung yaitu sensor TGS 2620, mikrokontroler ESP32 dan LCD I2C. Penelitian ini dilakukan dengan experimen menguji sensor TGS 2620, mikrokontroler ESP32, dan sampel yang berupa asinan, tape ketan, soda (Zoda), dan air mineral. Hasil dari pengujian alat dilakukan menggunakan beberapa sampel berupa asinan dengan kadar akohol 0%, tape ketan 29,6%, air mineral 0%, soda dengan merek Zoda 0%. Alat dapat memeriksa sampel dengan baik dan dapat digunakan.
Hidroterapi merupakan salah satu metode terapi menggunakan zat cair. Penggunaan media berupa zat cair memiliki dua jenis terapi yaitu panas dan dingin. Salah satu contoh pemberian terapi menggunakan hidro terapi adalah Paraffin Bath yang menggunakan cairan lilin berupa paraffin wax sebagai media penghantar panas dengan memanaskan lilin. Perancangan alat paraffin bath dilakukan dengan penggunaan komponen pendukung berupa Arduino Mega 2560, sensor DS18B20, keypad 4x4, driver relay, heater, dan LCD 20x4. Metode yang digunakan dalam pengujian yaitu dengan menguji suhu pada wadah dengan memanaskan lilin paraffin. Jika kinerja alat sudah sesuai atau suhu yang diuji dengan menggunakan sensor DS18B20 tidak berbeda jauh dengan alat pembanding, maka alat sudah bekerja dengan baik. Jika hasil yang ditampilkan kurang, artinya suhu pada wadah tidak tersebar dengan merata hingga proses pencairan akan memakan waktu yang lama. Paraffin bath sudah bekerja dengan baik dimana nilai kesalahan tertinggi pada pengujian sensor sebesar 2% pada suhu 50°C dan terendah 0,16% pada suhu 52°C serta nilai persentase error tertinggi pada pengujian alat sebesar 2,86% pada suhu 49°C dan terendah 0,82% pada suhu 55°C.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.