ABSTRAKLalat rumah (Musca domestica) merupakan serangga urban yang dapat berperan sebagai vektor penyakit. Serangga ini umumnya menggunakan limbah organik sebagai sumber makanan bagi larvanya. Area peternakan merupakan salah satu bentuk industri yang menghasilkan limbah organik yang memiliki potensi sebagai media hidup bagi larva lalat rumah. Area peternakan di Indonesia umumnya terletak pada lokasi yang berdekatan dengan perumahan penduduk sehingga diperlukan suatu metoda untuk pengendalian populasi lalat rumah pada daerah peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan dari larva lalat rumah yang hidup pada berbagai jenis kotoran ternak. Kotoran yang digunakan adalah kotoran ayam, sapi dan kuda, sedangkan untuk kontrol digunakan bekatul yang merupakan pakan standar pemeliharaan larva lalat rumah di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva yang hidup pada kotoran kuda memiliki laju perkembangan paling tinggi (5 hari), akan tetapi memiliki tingkat keberhasilan hidup larva (30%), berat pupa (6,8 ± 0,141 g), dan berat imago betina (4,9 ± 0,14 g) terendah di antara materi uji lainnya. Hal ini mengindikasikan kualitas nutrisi yang rendah pada kotoran ini. Hasil penelitian ini perlu dilanjutkan dengan penelitian pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi secara langsung, seperti tingkat fekunditas lalat betina dan keberhasilan hidup telur. Dengan penambahan data-data baru pada penelitian lanjutan diharapkan metoda pengendalian populasi lalat rumah pada daerah peternakan dapat didesain dengan tepat.Kata kunci: keberhasilan hidup larva, kotoran ternak, lalat rumah, nutrisi larva, waktu perkembangan ABSTRACTHouse fly (Musca domestica) is an important urban insect that can transmit various infectious diseases. This insect usually utilized organic wastes as nutrition source for their larvae. One of the main sources of organic wastes is livestock manure produced by animal farming located near human dwelling area. Thus, appropriate house fly population control program at animal farm is needed, based on information on the house fly's life history. The research is focused on the development of house fly larvae reared with different livestock manures, such as cow, chicken, and horse. As comparison, rice bran were used as control. Results showed that larvae reared with horse manure has the shortest development time (5 days), with lowest larval survival rate (30%), pupal weight (6.8 ± 0.141 g), and weight of female imago (4.9 ± 0.14 g). This finding indicates the lowest nutrition value of horse manure for house flies larvae. Further research is needed to find the effect of manure
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan Kota Pekalongan merupakan Unit PelaksanaTeknis dibawah Kementrian Kelautan Perikanan dan bertanggung jawab kepada Direktorat JenderalPerikanan Tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasilitas fungsional, menganalisisprogram Minapolitan di PPN Pekalongan dan menganalisis tingkat pemanfaatan fasilitas fungsional,Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pengambilansampel Purposive sampling dengan teknik non probability sampling dan kuota sampling kemudianmenggunakan analisa tingkat pemanfaatan, analisa likerts dan analisa SWOT . Hasil penelitian diperolehdari analisis likerts responden non pegawai atau masyarakat sekitar pengguna pelabuhan, nilai skorpemanfaatan fasilitas pelabuhan 3,1 dan responden pegawai pelabuhan, nilai skor pemanfaatan fasilitaspelabuhan berkisar antara 3,9 dengan hasil baik. Hasil perhitungan tingkat pemanfaatan TPI 14,04%,areal parkir 21,63%, dan Bak air bersih 60%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkatpemanfaatan fasilitas fungsional secara keseluruhan belum termanfaatkan secara optimal. Hasil analisaSWOT total skor pada faktor internal dan eksternal matrik. Dari perhitungan skoring faktor total nilaiskor untuk faktor internal didapatkan 3,09 sedangkan untuk faktor eksternal didapatkan 2,86 yang untukselanjutnya ditempatkan pada matrik didapatkan pada kuadran I yaitu strategi S-O (strength-opportunity).Strategi ini dibuat untuk menggunakan seluruh kekuatan untukmemanfaatkan peluang yang ada.Title: Enhancement the Capacity of Functional Facilities Through MinapolitanProgram In Nusantara Fishery Port (PPN) Pekalongan, Central JavaPekalongan Archipelagic Fishing Port a Technical Implementation Unit under the Ministry ofMaritime Affairs and Fisheries is responsible to the Directorate General of fisheries. Over the last 5 yearsemerging issues concerning the implementation of the program at the Pekalongan Archipelagic FishingPort. It is caused by disagreement between the respective stakeholders involved in the implementationof this program. This study aims to identify functional facilities, then develop a program to analyze theutilization rate Minapolitan and functional facilities in PPN Pekalongan. The method used in this researchis descriptive analytic method of sampling quota sampling and then use the analysis of the level ofutilization, Likerts analysis and SWOT analysis. The results were obtained from analysis of respondentsLikerts non employees or the community around the port, the port facility utilization score of 3.1 and therespondent employees of the port, the port facility utilization score value ranging between 3.9 with goodresults. The calculation result TPI utilization rate 14.04%, 21.63% parking area, and Bak 60% cleanwater. From these results it can be concluded that the utilization rate of the overall functional facilityhas not been utilized optimally. SWOT analysis results of the total score on the internal and externalfactors matrix. From the calculation of the total value of scoring factor scores obtained for internal factorof 3.09 while for external factors to obtain 2.86 which subsequently placed on the matrix obtained in thefirst quadrant is SO strategy (strength-opportunity). This strategy is made to use the whole power untukmemanfaatkan opportunities.
Confiscation of the assets of suspected criminals raises the pros and cons in the community AbstrakPenyitaan terhadap harta kekayaan para tersangka koruptor menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Aparat penegak hukum harus memiliki sifat kehati-hatian dalam melakukan penyidikan dan penuntutan sekaligus memiliki dugaan kuat adanya keyakinan bahwa aset tersangka atau terdakwa diperoleh secara melanggar hukum. Dalam melakukan penyitaan pun harus dilakukan dengan logis, dengan mengaitkan antara harta yang disita dengan waktu perolehan maupun besaran harta yang diduga menjadi bagian dari tindak pidana korupsi. Kemudian terdakwa didalam persidangan juga harus dapat melakukan pembuktian terbalik, bahwa harta benda yang disita bukanlah bersumber dari Korupsi. Karena tidak menutup kemungkinan seseorang yang memang memiliki kekayaan secara sah, namun karena keterbatasan keberanian dan kemampuan pengetahuan hukum yang dimiliki dapat menyebabkan ia tidak mampu menjelaskan sumber kekayaan secara sempurna. Sehingga oleh karena itu, terkadang ia dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi.Kata kunci : Penyitaan barang bukti, hasil korupsi. A. PENDAHULUANPerkembangan masalah korupsi di Indonesia saat ini sudah demikian parahnya dan menjadi masalah yang sangat luar biasa karena sudah menjangkit dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat hingga anggota legislatif dan yudikatif. Hal ini berdampak membawa kerugian yang sangat besar bagi keuangan negara.Keberanian dan kelebihan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi dijadikan modal guna memuluskan perbuatan dan keingingan dalam mengambil uang negara. Korupsi semakin lama semakin meluas, lebih sistematis dan lebih canggih. Korupsi dinegeri ini bagaikan lingkaran setan yang sulit diberantas. Para koruptor yang satu dengan koruptor yang lainnya saling membantu, bekerja sama dan saling melindungi. Korupsi seperti ibarat fenomena "bola salju", jika kejahatan korupsi yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang terbongkar, maka kelompok lainnya akan terbongkar pula. Oleh karenanya, korupsi merupakan extraordinary crime sehingga dalam pemberantasannya pun memerlukan upaya ekstra.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.