This study aims to obtain secondary metabolites that have antibacterial activity from bacteria endophytic of ascidian Pycnoclavella diminuta collected from the coast of Bitung, North Sulawesi, Indonesia. The research was started with screening antibacterial activity of six bacteria isolated from P. diminuta. The active bacteria were selected for identification using standard biological molecular method and further fermentation to produce secondary metabolites. The isolation of secondary metabolites was conducted by various chromatography method and then selected fraction was based on the antibacterial activity from bioautography results. The result showed that the active isolate by coding M2.Tnk.Bt 5.10-3 .2 was identified as Vibrio sp. The potential active fraction was further sub-fractionated by HPLC semi-preparative and each of these sub-fractions was tested against Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Enterococcus faecalis, Eschericia coli, and Vibrio cholerae. The test results showed that all 17 sub-fractions were active against Gram-positive bacteria S. aureus and B. cereus, and only one sub-fraction (SFr 2) showed antibacterial activity against E. faecalis. Whereas in Gram-negative bacteria, 2 sub-fractions (SFr 12 and SFr 13) showed antibacterial activity against E. coli and 12 sub-fractions active against V. cholerae. GC-MS analysis of the SFr 2 sub-fraction showed the presence of fifteen phytochemical constituents with a major compound Pyrrolo [1,2-a] pyrazine-1,4-dione, hexahydro-3-(2 methylpropyl).
The position and condition of women in Indonesia are considerably far from men, especially in some aspects of life as social, politics, economics, education, and culture. This phenomenon, furthermore, portrays PENDAHULUANIndonesia pada saat ini sedang menuju pada taraf kemajuan ekonomi yang cukup menggembirakan. Kemajuan ekonomi bisa dirasakan oleh masyarakat dalam segala sektor, baik sektor masyarakat desa, masyarakat kota, dalam dan luar negeri. Walaupun ada saat-saat tertentu, adakalanya perekonomian Indonesia mengalami penurunan, tetapi masyarakat Indonesia berusaha bangkit memperbaiki ekonominya, khususnya ekonomi keluarga. Namun kemajuan ekonomi belum dirasakan sepenuhnya oleh kaum perempuan. Perempuan masih sangat tergantung pada ekonomi suaminya, sehingga perempuan kurang mandiri dalam ekonominya. Disamping itu, sebaliknya perempuan juga terbatas dalam mengakseskan dirinya dalam bidang perekonomian. Hal ini disebabkan kaum perempuan banyak melakukan kegiatan-kegiatan domestik, sejak remaja maupun setelah menikah, sehingga waktu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan memberdayakan dirinya menjadi sangat terbatas. Kalau saja seandainya perempuan mendapat dukungan dari orangtua untuk memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak padanya pasti sejak memasuki usia dewasapun, seorang perempuan akan mandiri merintis perekonomiannya.Perempuan pedesaan pada umumnya banyak melakukan pekerjaan di ranah domestikdan publik, nmun perempuan pedesaan tetap terpinggirkan dalam menjangkau sumber daya. Sejak dilaksanakan pembangunan pertanian di Jawa tahun 1970 an banyak berdampak pada bergesernya tenaga kerja dari sektor pertanian. Perempuan Jawa merupakan kelomok tenaga kerja paling dirugikan oleh pembangunan di sektor pertanian. Perempuan mencari sumber pendapatan di luar pertanian dengan bekerja seadanya sebagai buruh dengan upah sangat rendah (Stoler, 1982; Sayogjo, 1984) Kemiskinan di lereng Gunung Merapi terkait dengan belum dilibatkannya perempuan secara komprehensif dalam pemanfaatan sumber daya yang tersedia di wilayah.
PENDAHULUANKeberadaan kaum homoseksual dalam kehidupan manusia telah mencul berabadabad silam seiring dengan munculnya kehidupan manusia di muka bumi ini. Kehadirannya ditengah-tengah kehidupan manusia, baik secara tersembunyi maupun terbuka. Kehadiran mereka sepertinya tidak diharaukan lagi oleh masyarakat di sekitarnya. Salah satu penyebab maraknya perkembangan kaum homoseksual di masyarakat adalah ketidakpedulian masyarakat terhadap perilaku ini. Padahal perilaku homoseksual sendiri sangat bertentangan dengan moral dan nilai-nilai agama manapun di dunia. Oleh sebab itu perilaku homoseksual menjadi penyakit sosial yang sulit diobati. Kartono (1989: 247) mendefinisikan homoseksual sebagai relasi seks jenis kelamin yang sama, atau rasa tertarik dan mencintai jenis seks yang sama. Homoseksual dapat dimasukkan ke dalam kajian abnormalitas seksual yang terdapat dalam psikologi abnormal. 1 Selanjutnya, Dede Oetomo (2001: 6-7) memberikan definisi homoseksual sebagai orientasi atau pilihan seks yang diarahkan kepada seseorang yang berjenis kelamin sama atau ketertarikan orang secara emosional dan seksual kepada seseorang dari jenis kelamin yang sama.2 Homoseksual berasal dari kata homo yang berarti sama dan sexual yang berarti hubungan seksual atau berhubungan dengan kelamin. Hubungan seksual adalah orang yang konsisten tertarik secara seksual, romantik, dan afektif terhadap orang yang memiliki jenis kelamin yang sama dengan mereka. Ada dua istilah terdapat pada orang yang mempunyai 1
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.