Abstrak Pemanfaatan produk turunan kayu Laminated Veneer Lumber (LVL) Kayu Sengon dan Wood plastic composites (WPC) Jati sebagai bahan konstruksi perlu dikaji lebh lanjut. Penelitian membahas tentang kinerja sambungan kedua bahan tersebut untuk mendapatkan kapasitas sambungan, nilai tahanan lateral serta pola kegagalan pada sistem komposit LVL Kayu Sengon dan WPC akibat dari penggunaan sambungan baut dengan variasi diameter yang berbeda. Benda uji merupakan balok LVL kayu sengon dan WPC yang disambung dengan baut dalam sistem satu bidang geser. Variasi diameter baut yaitu 6 mm, 8 mm, 10 mm dan 12 mm. Pengujian mengacu pada ASTM D 5652-95. Pengujian dilakukan secara analitis sebagai prediksi kekuatan sambungan dan pola kegagalan dan secara eksperimental di laboratorium. Kegagalan sambungan dilihat dari kegagalan yang terjadi pada kuat tumpu kayu dan kegagalan baut. Hasil penelitian menunjukkan nilai kapasitas sambungan baut 6 mm, 8 mm, 10 mm dan 12 mm berturut-turut sebesar 5453,887 N; 5420,986 N; 9200,262 N; 10207,340 N. Sambungan baut 6 mm membentuk pola kegagalan berupa terbentuknya dua sendi plastis pada alat penyambung dalam satu bidang geser sedangkan sambungan baut 8mm, 10mm dan 12 mm terjadi pola kegagalan tumpu kayu samping disertai dengan satu sendi plastis pada alat sambung dalam satu bidang geser. Kata kunci: LVL kayu sengon, tahanan lateral, WPC, wood plastic composites. Abstrak The use of wood engineering products Laminated Veneer Lumber (LVL) of Sengon Wood and Teak Wood plastic composites (WPC) as construction materials needs further study. Research discusses about the joint performance of the two materials to obtain the connection capacity, lateral resistance value and failure patterns in the LVL Wood Sengon and WPC composite system due to the use of bolted connections with different diameter variations. The test objects are LVL beams of sengon wood and WPC which are connected by bolts in a single plane shear system. Variations in bolt diameter are 6 mm, 8 mm, 10 mm and 12 mm. Testing refers to ASTM D 5652-95. Tests were carried out analytically as a predictor of joint strength and failure patterns and experimentally in the laboratory. Connection failure is seen from the failure that occurs in the wooden support and bolt failure. The results showed that the bolt connection capacity values of 6 mm, 8 mm, 10 mm and 12 mm were 5453.887 N, respectively; 5420,986 N; 9200,262 N; 10207.340 N. The 6 mm bolt connection forms a failure pattern in the form of the formation of two plastic hinges on the connecting device in one shear plane while the 8mm, 10mm and 12 mm bolt connections occur a side wood support failure pattern accompanied by one plastic hinge on the connection tool in one shear plane. Keywords: LVL sengon wood, lateral resistance, WPC, wood plastic composite.
Irigation channel of Boro is the infrastructure that functions to irrigated water in Boro irrigation area from mier to the paddy fields. The maximum level in this process will be influenced to how the efficiency of channel to irrigate water. The aim of the research was to analyze the efficiency and loose of water. This research was conducted in primary, secondary, and tertiary in Boro irrigation area.The efficency of the irrigation channel was analyzed with compairing the rate of flow out water with the rate of flow in water throught. Meanwhile the loose of water was analyzed with counting the evaporation, infiltration, and stream leakage in channel. The data used in this study are primary data in the form of data flow rate obtained from measurements of the flow in the channel. The result shown that the total efficiency of irrigation channel in Boro irrigation area was 47.61%. The loss is caused by infiltration of 31.99%, evaporation 0.21%, and due to leakage is 67.80%. The loss of water in the channel is largely due to the large number of damaged channel lining, the presence of channel sedimentation and the use of flow for non-irrigation activities. Keywords : Efficiency, Evaporation, Infiltration, Water Loss. ABSTRAK Saluran irigasi Boro merupakan infrastruktur pengairan Daerah Irigasi Boro yang berfungsi untuk mengalirkan air dari bendung menuju petak sawah. Capaian maksimal dalam proses penghantaran ini akan dipengaruhi oleh seberapa besar efisiensi saluran untuk mengalirkan air tersebut. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis besarnya efisiensi dan kehilangan air di Saluran. Penelitian ini dilakukan pada saluran primer, sekunder dan tersier di Daerah irigasi Boro. Efisiensi pada saluran irigasi dianalisis dengan menbandingkan antara besar debit input pada saluran dengan debit output saluran. Sedangkan untuk kehilangan air di saluran irigasi dianalisis dengan menghitung besarnya evaporasi, infiltrasi, dan kebocoran pada saluran. Data data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer berupa data kecepatan aliran yang diperoleh dari pengukuran tampang aliran di saluran. Hasilnya menunjukan bahwa efisiensi total saluran irigasi di Daerah Irigasi Boro adalah 47,61 %. Kehilangan tersebut disebabkan oleh infiltrasi 31,99 %, evaporasi 0,21 %, dan karena kebocoran adalah 67,80%. Kehilangan air di saluran sebagian besar disebabkan oleh banyaknya lining saluran yang rusak, adanya sedimentasi di saluran serta penggunaan aliran untuk kegiatan non irigasi. Kata kunci : Efisiensi, Evaporasi, Infiltrasi, Kehilangan air.
<p class="abstract">Castellated steel beam is an engineered profile of steel beams to optimize its flexural strength. The consequence of this engineering is that the shear strength becomes weak because there are openings in the web. Researches to improve the shear strength of castellated beams has been carried out by modification these beams. Comparison is needed to determine the most optimal of castellated steel beam modification shear strength. The comparative method is carried out on existing research of modified castellated steel beams made from 150x75x7x5 IWF steel profiles, modifications in the form of openings engineering and the addition of stiffeners to openings and static testing. Types of beams that are compared includes original castellated beam, original castellated beam with lateral stiffeners, modified castellated beam with elbow steel stiffeners, modified castellated beam with reinforced steel diagonal stiffeners, and modified castellated beam with full rectangular openings and reinforced steel diagonal stiffeners. The comparison results show that modified castellated beam with full rectangular openings and reinforced steel diagonal stiffener have the most optimal shear strength with an increase of 146.54% compared to the original castellated beam.</p>
<p>Adanya suatu pemahaman bahwa semakin banyaknya pesaing, semakin kritisnya rekanan/klien, semakin tipisnya prospek profit, dan perusahaan konstruksi semakin dituntut untuk dapat menjaga dan mempertahankan keberlangsungan perusahaannya. Indikator-indikator utama yang digunakan pada penelitian ini yaitu dimensi dari Kualitas Layanan dan indikator tambahan lainnya yang diperoleh dari pengembangan penelitian yang telah dilakukan diIndonesia, sehingga mendapatkan indikator yang lebih komperhensif. Dari indikator tersebut dilakukan survei kepada sejumlah responden<em>.</em> Instrumen penilaian dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dan terbuka yang memberikan indikator-indikator Kualitas Layanan dalam skala tingkat signifikansi (skala 1-5) yang mempengaruhi kepercayaan Pengguna Jasa. Dari hasil survei tersebut, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk dianalisis mengenai perbedaan yang signifikan antara persepsi Pemilik dan konsultan MK sebagai Pengguna Jasa Konstruksi.<strong></strong></p>
<p>Era perkembangan peradaban yang dipicu oleh kemajuan ekonomi, menuntut tersedianya infrastruktur fisik yang mendukung, salah satunya adalah jembatan. Keberadaanya tidak sekedar pelengkap, tetapi telah menjadi urat nadi perekonomian. Jembatan dimasa mendatang dituntut mempunyai keandalan dalam segi kekuatan, efisiensi dan desain yang artisitik sehingga menjadi kebanggan suatu daerah. Metode yang diterapkan dalam perancangan model jembatan ini adalah dengan membandingan lima model jembatan untuk dianalisis gaya dalam pada setiap <em>frame</em> jembatan menggunakan <em>software</em> <em>Structure Analysis Program (SAP) 2000 </em>versi 14.0.0. Jembatan terpilih dianalisis menggunakan SNI 7973-2013 tentang Spesifikasi Desain Untuk Konstruksi Kayu. Dari pemilihan model tersebut terpilih Jembatan Ranggardha, dengan gaya tekan maksimum <em>(P ultimate)</em> sebesar 282,27 Newton pada <em>defleksi</em> 1,52 mm. Selanjutnya dilakukan perakitan model jembatan untuk menguji hasil perancangan tersebut terhadap model laboratorium, sehingga didapatkan jembatan tersebut mamu menahan beban sebesar 50 kg dengan berat model jembatan ini adalah 56,8 gram sehingga memiliki efisiensi sebesar 915,5 dan tingkat akurasi sebesar 96,2%.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.