The main problem of the low quality of education is that the person most responsible for education (parents) has given full trust to the teacher in the school so that the purpose of this study is how partnership between parents and teachers is intertwined in improving the quality of education in the school. Based on the theory that parents have a big role to play in the quality of school education and their participation can improve performance, especially in the foundation stage of the education system. This research method is to use qualitative research with sampling methods for parents and teachers in their expectations and forms of participation in improving the quality of education. The results of this study indicate that the expectation of parents and teachers is hight to build partnership and the form of their involvement is to constantly improve communication between them and ready to give fully what teachers need for their children's education.
This study describes the curriculum, the state of the teacher, students, infrastructure, learning process and the condition or improvement of the education quality in Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) in Sukabumi after accreditation. This study uses a qualitative approach with descriptive analytical methods. Primary data sources are obtained from interviews, observations, and document studies. Data analysis is done by organizing data, describing it into units, synthesizing, to test the validity of the researcher using triangulation techniques. The results achieved from this research are: MDTA education curriculum is divided into two kinds; namely the local curriculum that is still partial and the curriculum of the government which is theoretically sufficient and in accordance with the provisions of the standard curriculum and starts to be used after the first accreditation. The state of the teacher is quite sufficient with diverse academic qualifications and the owned competencies are good enough and support the process of education and learning. Student conditions are in accordance with the rules and characteristics required. In general the quality of MDTA education has increased. When the ideal education quality measure for MDTA is the accreditation score of A, then by comparing the accreditation results in 2006, 2009 and 2013 there is an increase, namely by comparing the results of the accreditation, where in 2006 the percentage of MDTA whose accreditation score was A was about 14%, 2009 by 20% and in 2013 by 37%. The final conclusion is that the process of accreditation and its follow-up efforts can improve the quality of MDTA education.
This study aims to determine differences in religious commitment and Teaching Faculty of SMA and MA (Pesantren) background, and its implications for learning. This research approach is quantitative descriptive and comparative techniques using questionnaires, the study documentation, and observation. The research data were analyzed using descriptive statistical analysis techniques and inferential. Research hypothesis testing using the comparative analysis is the t-score. The results showed that: there were significant differences of religious commitment among students of Faculty of SMA and MA (Pesantren) backgrounds. Obtained value t = -6.588 with df = 66 and p-value (2 sides / 2-tailed) = 0,000 so it can be concluded that the average score in the student questionnaire with SMA background, is smaller than MA (Pesantren) background. The results showed that there were differences in the profile dimensions religus commitment. First, the lack of communal dimension in the educational backgrounds of students MA (Pesantren). Second, high communal dimension in the educational backgrounds of students in SMA. Third, the dimensions of the experience both equally lacking. Fourth, the dimensions of both beliefs are equally high.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan komitmen religius mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA dan MA (Pesantren), serta implikasinya dalam pembelajaran. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif dan teknik komparatif dengan menggunakan instrumen angket, studi dokumentasi, dan observasi. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis komparasi yaitu t-score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ada perbedaan yang signifikan tentang komitmen religius antara mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA dan MA (Pesantren). Didapat nilai t=-6,588 dengan dk=66 dan p-value (2 sisi/2-tailed)=0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor angket di mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA lebih kecil daripada MA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profil dalam dimensi-dimensi komitmen religus. Pertama, kurangnya dimensi komunal pada mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan MA (Pesantren). Kedua, tingginya dimensi komunal pada mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan SMA. Ketiga, pada dimensi pengalaman keduanya sama-sama kurang. Keempat, pada dimensi keyakinan keduanya sama-sama tinggi. Pengutipan: Aisyah, A., Rohaniawati, D., Gustini, N. (2016). Profil Komitmen Religius dan Implikasinya Bagi Pendidikan. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 3(2), 2016, 175-183. doi:10.15408/sd.v3i2.4392.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/sd.v3i2.4392
Penelitian ini bertitik tolak dari studi pendahuluan terhadap Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan Perguruan Tinggi yang berbasis Islam, dari observasi tersebut ditemukan bahwa terjadi tren penurunan masalah agama, khususnya komitmen religius dalam kehidupan dan perkembangan remaja yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik secara eksternal dan internal. Penelitian ini bertujuan mengetahui komitmen religius mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan bagaimana perbedaan komitmen religius mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA dan MA (Pesantren) dan implikasinya dalam pendidikan, khususnya pembelajaran. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif dan teknik komparatif dengan menggunakan instrumen angket, studi dokumentasi dan observasi. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis komparasi yaitu t-score. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: “Ada perbedaan yang signifikan tentang komitmen religius antara mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA dan MA (Pesantren).”. Didapat nilai t = -6,588 dengan derajat kebebasan = 66 dan p- value (2 sisi/2-tailed ) =0,000 Karena kita melakukan uji hipotesis satu sisi (one tailed) H1 : μ1 < μ2, maka nilai p-value(2-tailed) harus dibagi dua menjadi 0,000/2 = 0,000 nilai ini lebih kecil dari α = 0,05 maka H0 : μ1 ≥ μ2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor angket di mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA lebih kecil daripada rata-rata skor angket di mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan bagaimana perbedaan komitmen religius mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan MA (Pesantren). Setelah peneliti menganalisis data secara lebih rinci, maka dicari hasil setiap indikator (dimensi), hasilnya ternyata terdapat perbedaan dalam profil dimensi-dimensi komitmen religus antara mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA dan MA (Pesantren). Perbedaan tersebut terletak pada kurangnya dimensi komunal pada mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan MA (Pesantren), dan justru tinggi pada siswa mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlatar belakang pendidikan SMA. Sedangkan dimensi pengalaman (Experential) pada kedua mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan yang berbeda tersebut sama-sama kurang. Dimensi keyakinan (Ideasional) siswa pada pada kedua mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan yang berbeda a juga sama-sama tinggi.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa dalam menangkap materi yang dipelajari, dan kurangnya pengaplikasian hukum waris menurut Islam di masyarakat sedangkan aturan dan tata pelaksanaan sudah jelas dalam al-Qur’an dan hadist. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan antara tanggapan siswa terhadap penerapan strategi KWL dengan pemahaman siswa. Penelitian dilakukan di kelas XI MAS Mathla’ul Huda Manggahang Baleendah Kab. Bandung dengan jumlah sampel 30 siswa. Penelitian ini tergolong pada penelitian kuantitatif dengan metode korelasi. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan instrumen penelitian berupa Angket, tes, observasi, dan strudi pustaka. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tanggapan siswa terhadap strategi KWL (Know-Want to know-Learning) dengan pemahaman siswa pada mata pelajaran fikih materi mawaris. Hal ini dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang di dapatkan thitung 2,23 > ttabel = 2,048 artinya Ha di terima dan Ho di tolak. Sedangkan besarnya pengaruh tanggapan siswa terhadap strategi KWL terhadap pemahaman siswa sebesar 8 %.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.