TransJakarta since 2004 was expected as the backbone of the public transportation in Jakarta as well as TransMilenio in Bogota. However, the role of TransJakarta only approximately 1, 95% of the overall number of trips has reached 19 million/day. The analysis technique on this paper is descriptive analysis. TransJakarta operational perceived is still not effective, so that the necessary efforts to increase modal share sourced from BRT management best practice in other countries. Efforts could be made to increase modal share, among others, the elimination of thousands of parking and replaced by pedestrian friendly also develop a separate bike lane along 303 km in Bogota (Colombia). TransJakarta operational is still considered less in some aspects that are: total of fTransJakarta fleet, total of feeder route, Transjakarta speed and headway still need improved, overtaking lanes are built along the TransJakarta route, Integration with all public transport is absolutely necessary, integration with pedestrians and bicycle users TransJakarta ticket fares should be integrated with feeder and other public transportation such as KRL, city buses and paratransit and using smartcards. In terms of restrictions on the use of private vehicles can be done in the following ways implement a bike-sharing program, implement program of not using motor vehicles during weekdays for 1 day in a week, providing park and ride, implement fuel restriction program for gasoline purchases, implement car sharing program. If the operational performance of TransJakarta has been improved and restrictions on the use of private motor vehicles are implemented, it is expected that the modal split of road users in Jakarta can be expected to rise to be more ideal. In some other parts of the world some experts say ideal conditions of split capital between public transport and private vehicles can reach 65%: 35%. Hopefully the city of Jakarta can achieve this.
Surabaya school bus is one of public facilitiesassetsand itsperformance should be evaluated periodically. Because the school bus is a public asset, it necessary to process the facility asset management to maintain operational performance optimally and efficiently. The number of students who use the school bus declines from year to year. Therefore, it's necessary to study the current performance of school buses and the number of potential students who can use the Surabaya school bus. The method used to survey the number of students utilizing school buses and to conduct school bus performance research. School bus itinerary starts from Dukuh Menanggal Street down to Dharmahusada Indah Street and back to Dukuh Menanggal Street. There are 43 schools along the school buses route. Travel time observed was 1 hour and 10 minutes. The load factoraverage of the 1 st school bus in segment 1 (Dukuh Menanggal -RSI) is 78.67% while in segment 2 (RSI -SMKN 5) it reaches 96%. The load factoraverage of 2 nd school bus for segment 1 reach 31.33% and for segment 2 reach only 8%.The total number of students from 11 schools was 12,391 students. However, the number of passengers/day was only 38 students from the operational of two school buses. This indicates that many students were still reluctant to use school buses, so that school bus performance improvements are needed to attract high school and junior high school students.
Pembangunan Underpass Gresik dirasakan sudah sangat mendesak. Pembangunan Underpass Gresik tersebut untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari sisi Barat ke Timur Jl. Dr. Wahidin S. Gresik atau sebaliknya. Dalam masa pembagunan Underpass dan setelahnya dibutuhkan kajian lalu lintas agar tidak menggangu kinerja Simpang Dr. Wahidin S. Hal ini mengingat Jl. Dr. Wahidin S. adalah jalan nasional yang menampung kendaraan dari beberapa jalan yang terkait diantaranya adalah Jl. Sumatera, Jl. Raya Gresik – Babat, Jl. Mayjen. Sungkono, Jl. Raya Kembangan Asri, dan Jl. Raya Gresik – Lamongan. Jadi permasalahan dalam makalah ini adalah memprediksi kinerja simpang selama pembangunan Underpass dan setelah Underpass pasca operasional.Pengukuran kinerja simpang GKB Gresik bersinyal yang berdasarkan MKJI 1997. Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan survey lalu lintas selama 24 jam 7 hari berturut-turut. Setelah mendapatkan volume lalu lintas tiap jamnya, maka akan dihitung kinerja simpang pada kondisi sebelum dibangun. Setelah itu baru memperkirakan perpindahan arus lalu lintas selama pembangunan dan setelah Underpass beroperasi. Dari hasil perhitungan tersebut akan tampak hingga tahun berapa Underpass mampu membantu menurunkan derajat kejenuhan Simpang bersinyal GKB Kebomas tersebut. Sehingga solusi permasalahan dari penelitian ini dapat terungkap.
Pasar merupakan salah satu sentra kegiatan masyarakat di kawasan perkotaan. Seiring tumbuhnya jumlah kendaraan pribadi dan kegiatan perdagangan yang semakin tinggi maka masalah parkir di kawasan pasar akhirnya muncul. Permasalahan dalam penelitian ini adalah evaluasi kebutuhan ruang parkir di Pasar Larangan Sidoarjo. Evaluasi ini sangat penting dilakukan mengingat banyaknya kendaraan (sepeda motor dan mobil penumpang) yang menggunakan bahu Jl. Sunandar Priyo Sudarmo untuk kegiatan parkir selama berbelanja di Pasar Larangan Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kebutuhan tambahan ruang parkir di Pasar Larangan Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan perhitungan dan menganalisis karakteristik parkir yakni volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, kapasitas parkir, serta tingkat pergantian (turn over). Hasil penelitian didapatkan bahwa kebutuhan ruang parkir yang harus disediakan untuk parkir kendaraan sepeda motor adalah 597 SRP (Satuan Ruang Parkir) dan untuk mobil 216 SRP. Maka diperlukan ruang parkir tambahan yakni 117 SRP untuk sepeda motor dan 136 SRP untuk mobil penumpang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar potensi masyarakat di Kota Surabaya yang tertarik dan beralih menggunakan Angkutan Masal Cepat (AMC) Trem. Lokasi yang akan saya pakai untuk bahan penelitian adalah mengambil daerah di sepanjang kawasan rencana rute tram pada koridor utara – selatan. Banyak ruas jalan di Surabaya terlihat sangat padat, sehingga terjadi derajat kejenuhan yang tinggi pada ruas – ruas jalan utama Kota Surabaya. Hal ini pula terjadi karena faktor masyarakat yang tidak begitu berminat menggunakan angkutan umum yang dinilai kurang memenuhi kelayakan penumpangnya, maka direncanakanya operasional trem di masa yang akan datang ini untuk memberikan solusi mengatasi kemacetan di Kota Surabaya. Sehingga disusunlah penelitian ini untuk membahas variabel – variabel apa sajakah yang berpotensi untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat agar berupaya dan bersedia beralih menggunakan Angkutan Masal Cepat (AMC) Trem. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hubungan variabel – variabel untuk meningkatkan ketertarikan pengguna mobil pribadi terbilang lemah yaitu 15, 4% terlihat dari uji R2, berdasarka uji simultan secara keseluruhan semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ketertarikan pengguna mobil pribadi beralih menaiki Trem dengan nilai F tabel F hitung > F tabel yaitu 2,828 > 2,34 yang artinya nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.