Kandungan logam merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam olahan pangan yaitu minuman teh seduh. Kandungan logam yang tinggi dapat berakibat buruk terhadap kesehatan dan lingkungan manusia, oleh karena itu oleh karena itu dilakukanlah kegiatan ini dengan tujuan untuk mengetahui rendemen serta cemaran logam pada teh Tiwai berbahan baku umbi dan daun bawang Tiwai Umbi dan daun bawang Tiwai yang berasal dari IKM Teh Tiwai di Kabupaten Kutai Kartanegara. Umbi dan daun tanaman bawang Tiwai yang telah dibersihkan dan dipotong kemudian dikeringkan dengan menggunakan pengering sinar matahari selama 3 hari hingga kering dan pengering alat listrik selama 24 jam dengan suhu 50 O C yang dikeringkan secara kontinyu dimana suhu dan kelembabannya terpantau melalui laptop lalu di hitung rendemen (SNI 01-2891(SNI 01- :1998, warna teh Tiwai (SNI 01-2891(SNI 01- :1998, dan menganalisa kadar cemaran logam Pb, Cd dan Fe (SNI 01-2896(SNI 01- :1998. Hasil Penelitian diperoleh rendemen teh umbi, dan daun Tiwai dengan pengering listrik lebih besar dibandingkan dengan teh Tiwai yang dikeringkan dengan pengeringan sinar matahari. Kadar cemaran logam yang dimiliki teh umbi dan daun Tiwai dengan pengering listrik memenuhi batas maksimum dalam SNI 7387:2009 tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan. Warna teh daun Tiwai yaitu kuning muda dan teh umbi Tiwai adalah kuning jingga.