Berdasarkan Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia (PERDOSSI) tahun 2016 menunjukkan bahwa prevalensi nyeri punggung bawah sebesar 35,86%. Pengrajin batik merupakan  salah satu pekerjaan yang beresiko terjadinya gangguan muskuloskeletal karena pekerjaan ini dilakukan dengan posisi kerja dengan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pembatik di Seberang Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin batik yang bergabung di KoperasinSanggar batik kajanglako Seberang Kota Jambi sebanyak 30 pengrajin batik. Teknik pengambilan sampel  dengan cara total sampling. Analisa data menggunakan Univariat dan Bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis statistik menunjukkan dari 30 pembatik  yang mengalami keluhan sakit musculoskeletal disorders sebanyak 10 orang (33,3%) dan yang tidak mengalami keluhan sakit musculoskeletal disorders sebanyak 20 orang (66,7%), Ada hubungan yang bermakna faktor umur ? value 0,018) terhadap keluhan musculoskletal disorders, adanya hubungan Lama kerja terhadap keluhan musculoskeletal disorders dengan nilai ? value 0,000, tidak adanya hubungan Masa kerja terhadap keluhan musculoskeletal disorders dengan nilai ? value 0,814. Disarankan kepada pengrajin batik memaksimalkan waktu istirahat baik saat jam istirahat kerja ataupun setelah selesai bekerja dan relaksasi tubuh sebelum dan sesudah membatik.

Tension headache disebut juga tension type headache, muscle contraction headache, sakit kepala tegang otot, nyeri kepala tegang otot. Nyeri kepala ini merupakan kondisi yang sangat sering terjadi dengan penyebab belum diketahui, walaupun telah diterima bahwa kontraksi otot kepala dan leher merupakan mekanisme penyebab nyeri. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pada bulan 31 Oktober 2021 dengan memberikan leaflet tentang manajemen cervical stretching pada tension headche, dilakukan sebanyak 8 kali. PKM ini bertujuan untuk dijadikan sebagai sumber pengetahuan dan manajemen cervical strectching pada tension headache dapat dipraktekkan pada ibu rumah tangga desa kasang kumpeh. Hasil evaluasi baik melalui tanya jawab maupun demonstrasi latihan cervical stretching adalah semua ibu rumah tangga di desa kasang kumpeh dapat melakukan latihan tersebut secara mandiri sehingga dapat mengurangi nyeri kepala, ketegangan otot dan meningkatkan aktivitas fungsional sehari-hati.

Latar Belakang : Fraktur humerus merupakan suatu kondisi terputusnya kontinuitas jaringan tulang lengan atas yang disebabkan oleh benturan atau trauma langsung maupun tidak langsung. Fraktur humerus dextra juga mengakibatkan keterbatasan lingkup gerak sendi. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang rentan kehidupan. Penanganan fisioterapi pada kondisi post fraktur humerus dextra yaitu menggunakan modalitas Ultrasound dan Muscle Energy technique. Tujuan : Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui metode penatalaksanaan dalam pemberian modalitas Ultrasound dan Muscle Energy technique dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi pada kasus post fraktur humerus dextra. Hasil : Setelah dilakukan tindakan fisioterapi sebanyak 6 kali dengan modalitas Ultrasound dan Muscle Energy technique pada pasien, di dapatkan adanya penurunan nyeri, peningkatan kekuatan otot, peningkatan lingkup gerak sendi dan peningkatan aktivitas fungsional pada pasien post fraktur humerus dextra. Kesimpulan : Ultrasound dan muscle energy technique efektif untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan aktivitas fungsional. Kata kunci : fraktur humerus,  post fraktur humerus dextra, ultrasound dan muscle energy technique.

This paper is the result of research that aims to find out: (1) an overview of the implementation of transformative learning in the TPSA Baiturrahim study group, (2) the problems faced by the TPSA Baiturrahim study participants and need to be overcome by transformative learning, (3) the changes obtained by the TPSA Baiturrahim study participants after acquire transformative learning. This research uses a qualitative approach with a case study tradition. The technique used to determine informants is the Snowball Sampling Technique. The subjects of the study were the recitation administrator, Ustadzah, recitation participants. Data was collected by in-depth interviews, observation, and documentation. The findings obtained from the results of this study are: 1) an overview of the implementation of transformative learning in the TPSA Baiturrahim study group starting with the educator by providing an explanation of the recitations of the Qur'an and recitations. Furthermore, when there is time to visit members with the aim of staying in touch, they also approach to members so that what is conveyed is not just a question and answer dialogue but can be applied in everyday life.

Ergonomics is one of the functions in increasing productivity in the form of rules in work that intends to make the working safe system, healthy, safe and comfortable. The incompatibility of ergonomic factors will result in errors in the work posture and generally accompanied by musculoskeletal symptoms in the form of pain. Ergonomics of work posisition in work is very important, if the work posisition is contrary to the body's natural will cause fatigue and injury to the muscles. The method or implementation of community service is in the form of percentage of power points, leaflets, banners, and education and simulation. The conclusion is an understanding of the importance of ergonomic positions when working along with stretching actions or movements that must be done at rest and the ideal resting time when working or doing activitie