Kafila International Islamic School adalah sebuah pesantren yang mempunyai prestasi tinggi di tiap perlombaan dan nilai Ujian Nasional. Perekrutan siswa baru masih menggunakan metode lama, yaitu pemberkasan manual yang kemudian discan dan disimpan digital. Menggunakan cara tersebut untuk proses seleksi akan membutuhkan banyak sekali sumber daya baik manusia maupun alat. Dengan proes pendaftaran siswa baru saat ini yang masih manual membuat pekerjaan tidak efisien dan cenderung melakukan kesalahan karena ketidaktelitian pada pemberkasan. Ketidaktelitian tersebut menyebabkan beberapa kesalahan fatal, yaitu proses penerimaan siswa baru yang tidak efisien hingga hilangnya berkas siswa. Untuk menanggulangi itu, perlu sebuah sistem yang menangani pendaftran siswa baru, mulai dari data siswa, biografi siswa, hingga dokumen-dokumen siswa di sekolah. Maka dari itu, penulis membuat analisis dan perancangan Aplikasi  Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru (PSB) Berbasis Web dengan menggunakan Pemodelan Unified Modelling Language (UML) sebagai Bahasa pemodelannya. Dengan adanya Racangan Sistem Informasi Pendaftaran ini, semoga dapat memberikan efisiensi waktu dan proses pendaftaran yang lebih rapih dan terdokumentasi.

Kafila International Islamic School (KIIS) adalah sebuah pesantren (boarding school) yang mempunyai banyak prestasi di beberapa perlombaan dan nilai Ujian Nasional. Sejak 2007, KIIS sudah menerapkan standar ISO 9001:2008 sebagai standar mutu pendidikan. Namun, dengan penerapan ISO 9001:2008 belum menutup semua celah baik kelemahan (vulnerable) atau ancaman (threat) yang timbul ketika proses pembelajaran sekolah berlangsung. Dalam wawancara penulis, KIIS memerlukan solusi untuk improvisasi keamanan dan dokumentasi yang lebih baik terutama dalam fasilitas informasi, yaiu dengan melakukan penelitian evaluasi menggunakan ISO 27002:2013, penelitian Keamanan Sistem Informasi ini dilakukan pada 8 klausul, pada kebijakan keamanan informasi, keamanan informasi organisasi, keamanan sumber daya (pekerjaan), manajemen aset, kontrol akses, keamanan fisik dan lingkungan, keamanan operasi, akusisi sistem informasi, pembangunan dan pemeliharaan). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengukuran kapabilitas tingkat kedewasaan (CMM). Dapat dihasilkan nilai kedewasaan 4 (managed) pada klausul kebijakan keamanan informasi, keamanan informasi organisasi, keamanan sumber daya dan manajemen aset. Selanjutnya Nilai kedewasaan 3 (defined) pada klausul Kontrol Akses, Keamanan fisik dan lingkungan, Keamanan operasi, Akusisi sistem informasi dan pembangunan dan pemeliharaan.