ABSTRAKListrik dalam kehidupan sehari merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebutuhan pokok. Dalam kehidupan rumah tangga disatu sisi listrik memiliki banyak manfaat tetapi disisi lain memiliki resiko besar yang dapat membahayakan bagi pemakaianya apabila salah dalam penanganan dan penggunaanya sehingga akan berakibat fatal sampai merenggut nyawa manusia. Adapun pemasangan instalasi listrik di indonesia telah diatur sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini dengan observasi. Langkah penelitian dimulai dari tahap persiapan meliputi perijinan dan penelusuran pustaka. Kemudian pengukuran dan pengambilan data resistansi pentanahan untuk sistem pentanahan Lapas Kelas IIA Bengkulu dan dilanjutkan dengan perhitungan serta perbandingan. Hasil keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa nilai tahanan pentanahan pada gedung – gedung Lapas Kelas IIA Bengkulu jika dilihat dari hasil perbandingan nilai tahanan pentanahan yang diukur didapatkan nilai tertinggi sebesar 14 Ohm sedangkan nilai tahanan pentanahan terendah 11 ohm dan dibandingkan dengan nilai tahanan sesuai dengan standart PLN untuk rumah tinggal/gedung maka didapatkan bahwa sistem pentanahan di Lapas Kelas IIA bengkulu belum memenuhi standart PLNKata kunci: Grounding, nilai pentanahan, elektroda
ABSTRAKGas HHO atau brown gas merupakan suatu materi yang dapat menghemat penggunaan BBM dan menurunkan emisi gas buang bila ditambahkan pada pembakaran BBM. Untuk meningkatkan produksi gas HHO ini, maka perlu ditingkatkan kinerja dari sel electrolyzer yaitu suatu alat yang dapat memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen dengan menggunakan sumber listrik arus searah melalui proses atau pengurai cairan. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja sel electrolyzer adalah dengan melihat pengaruh dari tegangan listrik terhadap karakteristik kerja sel electrolyzer dengan variasi bahan elektroda. Dari hasil pengujian 10 variasi pasangan elektroda, terlihat bahwa bahan elektroda yang menghasilkan laju produksi gas HHO paling cepat dalam waktu 300,67 s yang menghasilkan 200 mL dicapai oleh pasangan elektroda yang menggunakan anoda aluminium (Al) dengan katoda aluminium (Al) atau tembaga (Cu). Pada pengujian ini dipilih elektroda berbahan aluminium dan tegangan pada pengujian yang ditentukan dengan tujuan untuk melihat karakteristik sel electrolyzer. Hasil pengujian menunjukkan semakin besar nilai tegangan yang diberikan maka nilai arus pada sel electrolyzer semakin meningkat, hal ini juga akan mengakibatkan suhu yang semakin meningkat serta waktu produksi gas yang dicapai sebanyak 200 cm3 semakin singkat.Kata kunci: Elektroda, Gas HHO, Sel electrolyzer
Packaged beverages have become a product that is very much on the market both internationally and nationally. In the process of making packaged beverages, in order to last longer the microbes in the drink must first be inactivated in order for the drink to last longer, the microbial inactivation process in the drink is called pasteurization. Convernsional pasteurization is done by heating the drink to be in production. But the high temperature of the drink can change the taste, color, and even nutrition of the drink. This is underpinning the non-thermal pasteurization process by using high voltage impulses (Pulsed Electric Field,PEF). PEF is a technology that utilizes high voltage DC to produce a field between two electrodes. Pateurization occurs when between electrodes there is milk that is flowed with high voltage DC. High voltage generation is performed using flyback transformers with voltage output up to 30 kV. In the pasteurization process given 6 voltage variations namely 5, 10, 12,5, 15, 20, and 30 kV. Pasteurization results are then tested in fmipa microbiology laboratory to find out the success of the tools that have been made. In each voltage variation it is obtained that all treatments have reached pasteurized milk quality standards based on SNI where at 5kV voltage variation can inactivat microbes up to 83.33%, voltage variation of 10kV can inactivat microbes up to 94.5%, At a voltage variation of 12.5 kV can inactivae microbes up to 83.6%, 15kV voltage variation can inactivae microbes up to 88.8%, while voltage variation of 20 kV can inactivae microbes up to 84.2% and at voltage variation 30 kV can inactivae microbes up to 84.8%.Key Words: PEF, Flyback Transformer, ZVS Driver, Pasteurization.
Angka kematian Ibu hamil (AKI) karena preeklampsia masih cukup tinggi di Indonesia umumnya dan provinsi Bengkulu khususnya. Belum ada metoda yang efektif untuk mencegah terjadinya preeklampsia, tetapi deteksi dini dapat menolong untuk penanganan dan pengobatan yang cepat dan tepat. Monitoring kondisi kehamilan sangat penting, tetapi pandemi COVID-19 menyebabkan ibu hamil tidak dianjurkan untuk ke fasilitas kesehatan. Oleh karena itu dirancang sistem monitoring kondisi kehamilan untuk deteksi dini preeklampsia menggunakan metoda Certainty Factor berbasis Android. Sistem ini terdiri dari alat ukur tekanan darah dan sistem pakar. Alat ukur tensimeter menggunakan sensor tekanan MPX5500, filter high pass butteworth dan mikrokontroller Arduino terhubung ke smartphone android melalui Bluetooth. Sistem pakar akan mendiagnosa ibu hamil beresiko preklampsia atau hipertensi dalam kehamilan tanpa resiko preklamsia. Alat ukur tekanan darah yang dirancang untuk mendukung sistem, bekerja dengan rata-rata selisih terhadap pengukuran tensimeter aneroid sebesar 7,05 mmHg dengan galat 6,24 % pada tekanan sistolik dan 10,15 mmHg dengan galat 13,13 % pada tekanan diastolik. Hasil diagnosa sistem pakar memiliki akurasi sebesar 91,45 %. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem yang dirancang telah dapat digunakan.
ABSTRAKTransformer IV is one of the 20 kV distribution transformers found at the Sukamerindu Bengkulu Substation (GI). The transformer has a power rating of 30 MVA. In distribution transformers, inter-phase load balancing is needed. If the load is not balanced between the phases, current will flow in neutral wire. In this study the effect of unbalanced load on neutral current in transformer IV Sukamerindu Bengkulu is analyzed. The load is analyzed every hour of the day by observing the amount of current and voltage in each phase. From the results of the analysis it was found that the highest neutral current loss value was 1306.25 watts or 1.30 kW and the lowest was 0.724 kW, with an average neutral current loss that occurred in the IV unit transformer Sukamerindu at 639 watts.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.