Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar tenaga kerja yang dapat mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaanya. Dalam lingkungan kerja yang panas, tenaga kerja mendapatkan beban tambahan berupa tekanan panas yang dapat menyebabkan kelelahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh iklim kerja terhadap kelelahan tenaga kerja bagian bengkel konstruksi di PT Dok dan Perkapalan Surabaya Tahun 2019.Jenis Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja bagian bengkel konstruksi yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data melalui kegiatan observasi dan wawancara. Pengukuran iklim kerja menggunakan alat Pshichrometer, thermometer, globe thermometer, dan anemometer. Sedangkan pengukuran kelelahan tenaga kerja menggunakan kuisioner alat ukur perasaan kelelahan kerja dan uji asam laktat. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Dimana kriteria pengujian Ho diterima jika p > 0,05 dan Ho ditolak jika p < 0,05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu iklim kerja panas tertinggi mencapai 30,8 ⁰C, dengan tingkat kelelahan tinggi yang banyak dirasakan sebesar 93,3%. Dari hasil uji statistic menunjukkan bahwa ada pengaruh iklim kerja terhadap kelelahan tenaga kerja di bengkel konstruksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya berdasarkan titik pengukuran menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 0,0013 (p<0,05).Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh iklim kerja terhadap kelelahan tenaga kerja pada bagian konstruksi di PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya. Disarankan agar pihak perusahaan menambahkan pendingin ruangan untuk menurunkan suhu panas. Para tenaga kerja juga harus istirahat yang cukup dan banyak minum air. Kata Kunci : Iklim Kerja, Kelelahan Tenaga Kerja
Perilaku mencuci tangan merupakan salah satu upaya kewaspadaan universal untuk mencegah infeksi. Kejadian infeksi di rumah sakit disebut dengan infeksi nosokomial (INOS). Mencuci tangan merupakan teknik mendasar yang dapat dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme, kontaminan fisik dan kimia pada tangan. Pengetahuan yang baik tentang mencuci tangan dapat mempengaruhi sikap dan tindakan perawat dalam melakukan cuci tangan sebagai gambaran perilaku disiplin mencuci tangan. Angka infeksi nosokomial di RSUD Dr. SL diatas batas minimal (≤ 1,5%). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku disiplin mencuci tangan dengan jumlah koloni kuman pada tangan perawat.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pengukuran jumlah koloni kuman pada tangan. Besar sampel 24 perawat yang diambil dengan cara random. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman rho.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata – rata koloni kuman pada tangan perawat sebesar 35,25 CFU/cm2 dan perawat yang memiiki perilaku disiplin sebesar 79%. Uji Spearman rho menunjukkan ada hubungan antara perilaku disiplin mencuci tangan dengan jumlah koloni kuman pada telapak tangan perawat setelah mencuci tangan dengan nilai p= 0,005 (<α=0,05).Disarankan agar rumah sakit melakukan tranning tentang cuci tangan secara periodik, memasang poster mencuci tangan, control kualitas mencuci tangan pada tenaga perawat melalui uji swab dan perawat wajib menerapkan Standar Operasional Prosedur. Kata kunci: Perilaku Cuci Tangan, Jumlah Koloni Kuman, Perawat
Faktor lingkungan dan perilaku memberikan konstribusi besar terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue. Maka, upaya untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dilakukan dengan memutus mata rantai penularan penyakit DBD melalui perbaikan faktor lingkungan dan perilaku. Puskesmas Papar Kabupaten Kediri yang merupakan salah satu daerah endemis penyakit DBD di Kabupaten Kediri telah melakukan upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue, namun partisipasi dari masyarakat masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara perilaku dan kondisi lingkungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Papar Kabupaten Kediri.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case-control. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah KK/keluarga penderita DBD tahun 2017 dengan besar sampel kelompok kasus 25 orang dan kelompok kontrol 25 orang yang dianalisis menggunakan uji Chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan kejadian penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Papar. Ada hubungan antara kondisi lingkungan dan tindakan responden dengan kejadian penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Papar.Disarankan untuk mengadakan penyuluhan secara merata pada semua masyarakat melalui berbagai media terutama media elektronik dan penyuluhan door to door serta diadakan kegiatan kerjabakti seminggu sekali secara rutin yang melibatkan seluruh masyarakat desa. Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue, Perilaku, Kondisi Lingkungan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.