<p class="JGI-AbstractIsi">Perkembangan perdagangan elektronik (e-commerce) berdampak pada potensi peningkatan ekonomi melalui distribusi pengiriman barang bagi penyelenggara pos dan logistik. Untuk menunjang <span lang="EN-AU">percepatan e-commerce pada sektor pos dan logistik, maka diperlukan gambaran kondisi peran TI dalam perusahaan. Gambaran tersebut dapat memberi informasi awal bagaimana implementasi TI yang dilakukan di perusahaan penyelenggara pos memberikan dampak terdahap daya saing dan keunggulan perusahaan di era e-commerce. </span><span lang="EN-AU">Penelitian ini dilakukan melalui wawancara kepada responden perwakilan </span><span lang="EN-AU">high manajerial</span><span lang="EN-AU"> pada 19 perusahaan yang memiliki ijin penyelenggaraan pos di 4 kota besar di Indonesia yaitu Kota Batam, Jakarta, Semarang dan Makasar. </span><span lang="EN-AU">Berdasarkan hasil pemetaan dalam IT Strategic Impact Grid dari perusahaan yang menjadi responden, diketahui bahwa mayoritas perusahaan di luar kota Jakarta berada di mode <strong>Support,</strong> di mana penggunaan TI hanya dilakukan untuk kegiatan pendukung bisnis. Sedangkan perusahaan yang berlokasi di Jakarta umumnya berada di mode <strong>Factory</strong> </span><span lang="EN-AU">yang mengimplementasikan sistem handal karena sebagian besar proses bisnis utama sudah </span><span lang="EN-AU">online</span><span lang="EN-AU">. </span>Kurangnya e-leadership dan keterbatasan investasi TI merupakan hambatan utama bagi perusahaan pos dan logistik untuk dapat menginplementasikan TI bagi perusahaan. Strategi yang diusulkan terkait peningkatan kapasitas TI perusahaan <span lang="EN-AU"> pos dan logistik untuk dapat berkontribusi pada potensi pasar e-commerce di Indonesia yaitu dengan membangun e-leadership, pemanfaatkan plaform</span> sistem operasi virtual<span lang="EN-AU"> bersama untuk mengatasi hambatan investasi teknologi, serta peningkatan kapasitas SDM TIK.</span></p>
<p class="JGI-AbstractIsi">This study is conducted to see the potential demand with the characteristics of the campus environment, industrial environment, and tourism environment on internet fixed broadband use, where the objective of this survey is limited to households, individuals and businesses. Analysis is carried out in a descriptive manner based on the results of qualitative discussions by experts which is reinforced by the findings of the survey results. The survey results show that the internet utilization by the public (households, businesses) is mostly for communication and entertainment, so that the cellular internet is considered adequate for public's internet need. This is relevant to the public’s opinion that 87.9% of the internet needs are met when using cellular phone. There are 3 (three) perceptible reasons of why respondents choose not to subscribe to Fixed broadband internet, namely: 1) There is no necessity for subscription, 2) Lack of Knowledge/Information related to Broadband Fixed internet, and 3) Expensive Prices. The potential demand for each characteristic is always there, however, the most dominant one comes from the businesses, such as cafes/eateries, food stores, gift shops, photocopying businesses, vehicle rental services, travel businesses, etc.<strong></strong></p>
This study is conducted to see the potential demand with the characteristics of the campus environment, industrial environment, and tourism environment on internet fixed broadband use, where the objective of this survey is limited to households, individuals and businesses. Analysis is carried out in a descriptive manner based on the results of qualitative discussions by experts which is reinforced by the findings of the survey results. The survey results show that the internet utilization by the public (households, businesses) is mostly for communication and entertainment, so that the cellular internet is considered adequate for public's internet need. This is relevant to the public’s opinion that 87.9% of the internet needs are met when using cellular phone. There are 3 (three) perceptible reasons of why respondents choose not to subscribe to Fixed broadband internet, namely: 1) There is no necessity for subscription, 2) Lack of Knowledge/Information related to Broadband Fixed internet, and 3) Expensive Prices. The potential demand for each characteristic is always there, however, the most dominant one comes from the businesses, such as cafes/eateries, food stores, gift shops, photocopying businesses, vehicle rental services, travel businesses, etc.
Studi ini dilakukan untuk menemukenali aspek aspek kepatuhan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pos dalam menjalankan bisnisnya. Sejauh ini aspek –aspek kepatuhan penyelenggara pos dilihat berdasarkan pemenuhan penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pos (LPP) kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) sebagaimana amanah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kominfo No.7 Tahun 2018 . Namun pada dasarnya aspek aspek kepatuhan tersebut perlu diidentifikasi apa saja kewajiban atau komitmen yang harus dipenuhi penyelenggara pos. Penyusunan standar indeks kepatuhan penyelenggara pos dapat dilihat berdasarkan aturan/ regulasi yang menerangkan tentang kewajiban dan komitmen yang harus dipenuhi penyelenggara pos. Klasifikasi tentang kewajiban dan komitmennya dapat dibagi menjadi 3 dimensi : Asas Penyelenggaraan Pos (Kecepatan & Keamanan, Kerahasiaan, Perlindungan, Kemandirian, dan Kemitraan), Regulasi & Kebijakan (Perizinan Pos, Bea/Cukai/Pajak, Karantina, Perlindungan Konsumen) dan Standar Layanan Pos Komersial (Keamanan dan Kerahasiaan, Pengaduan, Saran dan Informasi, Sarana, Prasarana, dan/ Fasilitas, Ganti Rugi, Informasi Layanan). Secara umum indeks kepatuhan penyelenggara pos menunjukkan nilai cukup memenuhi kepatuhan dengan nilai 0,78. Berdasarkan dimensi kepatuhan yang membangunnya dimensi asas penyelenggaraan pos merupakan dimensi yang mendapat predikat telah memenuhi kepatuhan (zona hijau). Sementara itu dua dimensi lainnya yakni regulasi& kebijakan, dan Standar Layanan Pos Komersial mendapatkan predikat cukup memenuhi kepatuhan (zona kuning)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.