Tulisan ini menyajikan hasil analisis, survey dan wawancara dengan petani di Kabupaten Indramayu terkait dengan kejadian kekeringan. Klasifikasi dan peta tingkat endemik kekeringan dianalisis berdasarkan plot antara anomali luas kekeringan dan anomali frekuensi kejadian kekeringan. Berdasarkan survey di Kabupaten Indramayu, kekeringan menjadi penyebab utama gagal panen (79,8%). Kekeringan paling sering terjadi selama 6 bulan dan bulan Juni adalah bulan yang dominan terjadi kekeringan. Sebaran rata-rata luas kekeringan per kecamatan adalah 26 Ha sampai dengan 1602,5 Ha, dengan rata-rata 406 Ha/per kecamatan. Jumlah kejadian kekeringan berkisar antara 1-9 kejadian dan rata-rata 4 kejadian kekeringan dalam kurun waktu 2005-2011. Peta endemik kekeringan menghasilkan sebaran wilayah dengan klasifikasi endemik kekeringan tinggi, agak tinggi, agak rendah dan rendah. Beberapa pilihan teknologi untuk pengelolaan risiko iklim diusulkan dalam penelitian ini berdasarkan peta endemik kekeringan, karakteristik dan diskripsi setiap wilayah. Wilayah endemik tinggi merupakan prioritas pertama penanganan apabila terjadi bencana kekeringan. Pada wilayah ini dapat diterapkan teknik irigasi bergilir teratur, penggunaan varietas sangat genjah dan toleran kekeringan. Untuk sawah tadah hujan digunakan padi gogorancah pada MH dan walik jerami pada MK, pergiliran varietas dan pengaturan pola tanam.
<p class="Abstrak">Dewasa ini teknologi <em>blockchain</em> dan kecerdasan buatan (<em>artificial intelligence</em>/AI) telah diimplementasikan dalam bidang pertanian. Teknologi <em>blockchain</em> menjanjikan keamanan dan peningkatan kepercayaan untuk pengguna. Teknologi kecerdasan buatan menjanjikan berbagai kemudahan bagi pengguna. Perpaduan kedua teknologi tersebut dapat meningkatan kepercayaan terhadap sistem kecerdasan buatan (<em>blockchain for</em> AI) atau dapat juga digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem<em> blockchain </em>(AI <em>for</em> <em>blockchain</em>). Tujuan penelitian ini mengulas kedua teknologi tersebut dalam studi literatur serta memberikan tantangan riset ke depan terkait implementasinya di bidang pertanian. Metodologi yang digunakan adalah <em>Systematic Literature Review </em>(SLR) dan <em>text mining</em>. <em>Text mining </em>digunakan untuk memberikan deskripsi riset yang ada berdasarkan kata-kata di setiap artikel terpilih. SLR digunakan untuk memberikan ulasan yang komprehensif terkait riset <em>Blockchain </em>dan kecerdasan Buatan dalam pertanian. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 10 % penelitian terkait penerapan <em>blockchain </em>dan AI dalam pertanian. Riset tersebut memiliki potensi besar untuk berkembang terlihat dari peningkatan jumlah publikasi dalam 2 tahun terakhir. Kontribusi penelitian ini meliputi posisi riset terkini dan usulan riset ke depan dengan mempertimbangkan kondisi pertanian Indonesia. Posisi riset tersebut didominasi komunitas peneliti dari negara-negara di Asia seperti India (33%), Pakistan (33%), China (14%) dan Korea (14%). Originalitas penelitian ini terletak pada studi literatur dari integrasi teknologi <em>blockchain </em>dan kecerdasan buatan dalam bidang pertanian menggunakan SLR dan <em>text mining.</em></p><p class="Abstrak"> </p><p class="Abstrak"><em><strong>Abstract</strong></em></p><p class="Abstrak"><em>Artificial intelligence and blockchain technology are being developed and implemented in Agriculture. Blockchain technology promises security and trust for users. Moreover, artificial intelligence technology promises convenience for users. The combination of these two technologies will increase trust in artificial intelligence systems. Besides, this combination can also increase security on the blockchain system through the application of artificial intelligence. This paper summarizes the application of both technologies and reviews them in a systematic literature review, presents a description of articles based on text mining, and provides future research challenges related to the implementation of blockchain and artificial intelligence in agriculture. The methodologies used are Systematic Literature Review (SLR) and text mining. Text mining is used to describe a description of existing research based on the words in each selected article. SLR is used to provide a comprehensive review of Blockchain research and Artificial intelligence in agriculture. The results showed that there were 10% of research related to the application of blockchain and AI in agriculture. This research has great potential for growth as seen from the increase in the number of publications in the last 2 years. The contribution of this research includes the latest research positions and future research proposals taking into account the conditions of Indonesian agriculture. </em><em>The research position is dominated by the research community from countries in Asia such as India (33%), Pakistan (33%), China (14%) and Korea (14%). The originality of this research is a literature study on the integration of blockchain and artificial intelligence in agriculture using SLR and text mining.</em></p><p class="Abstrak"><em><strong><br /></strong></em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.