Hidro-oseanografi adalah cabang dari ilmu terapan yang membahas tentang pengukuran dan deskripsi permukaan laut dan kawasan pantai terutama untuk keperluan navigasi maupun kegiatan kelautan yang lainnya, termasuk kegiatan perlindungan lingkungan, dan kegiatan peramalan. Salah satu bagian dari survei hidro-oseanografi adalah pengukuran pasut air laut. Pasang surut merupakan faktor penting dari geomorfologi pantai, dalam hal ini berupa perubahan teratur muka air laut sepanjang pantai dan arus yang dibentuk oleh pasang surut. Selain itu pengetahuan tentang pasang surut adalah penting di dalam perencanaan bangunan pantai, pelabuhan, pelayaran dan vegetasi pantai. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan desa Palang, dengan tujuan untuk mengetahui nilai komponen pasut. Metode yang digunakan yaitu admiralty dan metode least square. Pengolahan data pasang surut untuk mendapatkan MSL nya, yang kemudian dicari tren kenaikan muka air lautnya sehingga bisa memprediksi kenaikan muka air laut. Berdasarkan data yang diperoleh, pada penelitian ini menggunakan uji statistik one t-test. Menunjukkan hasil dengan taraf signifikansi sebesar 95% (α = 0,05), signifikansi sebesar 95% (α = 0,05) dengan uji T (paired - sample t-test) diperoleh data Thitung (3.416) > t-tabel (1,647).
Penentuan chart datum dengan menggunakan komponen pasang surut dapat digunakan untuk menentukan kedalaman kolam dermaga. Kolam dermaga TPI Palang sering digunakan sebagai tempat tambat labuh kapal perikanan, tetapi sering terjadi kapal tersebut kandas sebelum masuk dermaga. Jenis kapal perikanan yang ada di lokasi kolam dermaga TPI Palang adalah kapal payang dengan draf kapal sedalam 2 m. Kedalaman hasil pengukuran kolam dermaga pada bulan Juli 2017 sebesar 8 m. sedangkan kedalaman berdasarkan peta batimetri sebesar 12 m. Perairan Palang Kabupaten Tuban terdapat di laut utara Jawa Timur merupakan jenis perairan terbuka maka penentuan kedalaman dermaga ditentukan berdasarkan keadaan perairan adalah 1,2 x draf kapal yaitu 2,4 m. Metode metode least square dan metode admiralty digunakan untuk membandingkan metode terbaik dalam perhitungan komponen pasang surut Data pasang surut yang digunakan adalah Agustus 2016- Juli 2017 yang diperoleh dari BIG. Tipe pasang surut Perairan Palang adalah diurnal, dengan nilai F untuk pengolahan dengan admiralty sebesar 5.160 dengan pengolahan least square sebesar 5.167. Koefisian korelasi komponen pasang surut dengan pengolahan admiralty terjadi pada K1-MS4 sebesar 0.792, sedangkan dengan least square terjadi pada K1-M4 sebesar 1,6. Hasil perhitungan komponen pasang surut dari least square digunakan untuk menentukan nilai chart datum. Chart datum IHO (International Hidrographic Organization) yang dijadikan sebagai referensi dasar perhitungan kedalaman kolam dermaga TPI Palang. Hasil menunjukkan bahwa kedalaman yang dibutuhkan perairan Palang dalam kondisi eksisting (8 m) masih membutuhkan pengerukan antara 0,033 - 1, 071 m. Namun untuk memenuhi standar kolam dermaga maka kedalaman yang dibutuhkan sebesar 13,071 m (dari LWS) sampai 13,557 m (dari LLWS) yang berarti pengerukan kolam dermaga antara ± 4.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.