Ruang Publik merupakan unsur yang penting dalam menciptakan ruang perkotaan yang berkualitas. Kualitas dari ruang publik itu sendiri dapat ditingkatkan dengan menguatkan hubungan antara manusia dan ruang publik. Dengan menggunakan pendekatan Place-Making, ruang publik dapat dirancang dengan menekankan pada pengalaman manusia terhadap tempat itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menguraikan Genius Loci sebagai konsep untuk melakukan Place-Making yang dapat menguraikan keunikan konteks pada sebuah ruang publik. Place-Making merupakan pendekatan perancangan ruang publik yang menekankan penggunaan kekayaan lokal, sedangkan Genius Loci merupakan teori mengenai keberadaan sebuah jiwa yang unik dari sebuah tempat. Sebagai studi kasus, penelitian ini meninjau Alun-Alun Kapuas Pontianak sebagai salah satu ruang publik yang berada di Kota Pontianak. Alun-Alun Kapuas Pontianak menjadi pilihan lokasi penelitian karena merupakan ruang publik yang terkenal dikalangan masyarakat Kota Pontianak, sehingga berhasil memberikan pengalaman manusia yang unik. Output dari penilitain ini adalah menemukan Genius Loci yang dimiliki oleh Alun-Alun Kapuas Pontianak dan menguraikan konteks yang dimiliki. Dengan menguraikan Genius Loci beserta konteks dan pengalaman manusia pada Alun-Alun Kapuas Pontianak, maka pendekatan Place-Making dapat dilakuakan untuk pengembangan alun-alun di masa yang akan datang.
Co-working hadir sebagai gaya hidup bekerja mandiri yang mengutamakan nilai kolaborasi, keterbukaan, komunitas, aksesibilitas dan keberlanjutan. Gaya hidup tersebut dimanifestasikan secara arsitektural dalam bentuk tipologi co-working space yang kini menjadi fenomena yang sering dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini terjadi seiring dengan munculnya berbagai komunitas startup atau perusahaan rintisan yang masing-masing dari mereka membutuhkan ruang kerja yang nyaman dan terjangkau. Hadirnya co-working space sebagai sebuah place didukung oleh kehadiran komunitas startup sebagai society di dalamnya. Dengan mengambil kasus co-working space dan komunitas startup di kota Bandung dengan metode relasi antara artifak dan aktor menggunakan Teori Jaringan Aktor (Actor Network Theory/ANT), tulisan ini menelusuri relasi antara kehadiran co-working space dengan komunitas startup di kota Bandung. Dalam studi kasus co-working space HackerspaceBDG yang kemudian secara manajerial bergabung dengan Co&Co Space dan komunitas FOWAB, relasi yang terjadi antara ketiganya ditelusuri dalam 3 momentum: inisiasi, perpindahan lokasi dan pemindahan pengelolaan co-working. Dari analisis yang dilakukan, didapatkan bahwa keberhasilan co-working space sebagai tempat/place bagi komunitas startup berkolaborasi ditentukan oleh intensitas community event (artifak) dan kesinambungan pelaksanaan event (artifak) ditentukan oleh pengelola co-working space sebagai aktor. Hasil analisis tersebut direfleksikan dalam bentuk penanganan desain arsitektur untuk menghadirkan kolaborasi komunitas startup di co-working space.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.