Pengangkatan anak telah dilakukan pada zaman dahulu dengan cara yang berbeda-beda sejalan dengan sistem hukum dan perasaan hukum yang hidup dan berkembang pada masyarakat yang bersangkutan. Persoalan pengangkatan anak atau adopsi memiliki dua dimensi sekaligus, yaitu dimensi sosial kemasyarakatan yang memiliki nilai membantu sesama umat manusia dan dimensi hukum yang berimplikasi pada pola pengaturan antara anak angkat, orang tua angkat dan orang tua kandungnya. Metode penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang mengarah pada penelitian hukum normatif, dengan pendekatan penelitian terhadap sistematika hukum. Alat pengumpul data diperoleh dari data sekunder yaitu dengan dengan cara studi pustaka (library research). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, berdasarkan Pasal 209 ayat 1 dan 2 KHI, anak angkat berhak mendapatkan bagian dari harta warisan orang tua angkatnya berupa wasiat wajibah, baik ada wasiat maupun tidak ada wasiat. Pasal tersebut memberi pemahaman bahwa anak angkat dalam pembagian harta peninggalan tidak berlangsung dengan jalan saling mewarisi, tetapi melalui wasiat wajibah yang tidak lebih dari 1/3.
According to the classical scholarly view that health, education, and others of a primary nature other than clothing, feed, boards are not the responsibility of the husband in the corridors of living. The problem that often occurs is not only primary needs, wives also often demand hal-things that are secondary. A shift in understanding of the concept of living needs to be developed. The purpose of this study is to evaluate the sustainability of livelihoods in this age of fashionrn. This research uses a multiple case study approach. Data sources obtained through 2 sources. The results showed that living in today's era does not only revolve around food, clothing and shelter. rather, the meaning of living today shows the meaning of the cost of life in the form of primary, secondary or tertiary. The sustainability of the meaning of living shows conformity with the SDGs program which is summarized in 3 aspects, namely: welfare aspects, environmental aspects and equality aspects.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali penerapan pembelajaran sholat berbasis maqashid syariah bagi anak sekolah dasar di Pondok Pesantren Darussalam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam desain etnografi. Penulis menghabiskan tujuh minggu melakukan observasi etnografi dan catatan lapangan terkait dengan pemberian materi sholat, aktivitas pembelajaran, dan pemberian sangsi. Wawancara mendalam dilakukan kepada 4 orang partisipan yang terdiri dari 1 guru dan 3 siswa. Kriteria peserta yang dipilih adalah berdasar pada mereka yang dianggap memiliki lebih banyak informasi. Wawancara bertujuan untuk mengetahui bagaimana setiap fase yang ditemukan selama observasi sesuai dengan konteks keseluruhan proses penyelidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran di PP. Darussalam dimulai dari pemberian materi sholat, aktivitas pembelajaran, dan pemberian evaluasi belajar terbukti maksimal dan sesuai dengan teori-teori kemaslahatan yang ada pada Maqashid Syariah dengan memprioritaskan pelestarian dalam agama atau Hifdz Al-din.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.