Masa transisi yang dialami siswa remaja SMP ketika memasuki sekolah lanjutan tentunya mengalami beberapa permasalahan berkenaan dengan aspek psikologis. Adanya situasi dan lingkungan yang kurang nyaman bagi siswa berdampak pada satu masalah yakni school refusal. School refusal merupakan kondisi emosional yang dimanifestasikan dengan ketidakinginan siswa untuk menghadiri sekolah. Peran Guru hendaknya dapat memberikan salah satu alternatif solusi. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran implementasi konseling berbasis budaya yang dapat diadopsi oleh Guru matapelajaran, maupun Guru BK. Penelitian ini menggunakan literatur review dengan pendekatan studi kepustakaan yang bersumber pada artikel ilmiah dan jurnal penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan konsep praktis pendidikan damai dapat digunakan sebagai upaya mereduksi school refusal pada siswa karena prosesnya yang menjunjung tinggi sikap saling menghargai dan menyenangkan untuk hadir ke sekolah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.