Era Covid-19 adalah suatu era dimana terjadi bencana Nasional covid-19 di Indonesia, dengan penyebaran yang cepat sehingga pemerintah berusaha memutus rantai penularannya dengan cepat, mengubah pola hidup menjadi baru, karena cakupan perubahannya luas mulai dari dunia bisnis, budaya, sosial hingga pendidikan dan pembelajaran. Tujuan dari penelitian untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran jarak jauh bagi siswa SMANU M.H. Thamrin sebagai upaya menekan penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah. Sesuai Edaran Mendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang Kebijakan Belajar dari rumah, yang intinya adalah melalui pembelajaran jarak jauh, memberikan pengalaman belajar yang bermakna, tanpa terbebani tuntuntan capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan, difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi covid-19, aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah, bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang sifat kualitatif dan berguna dari guru. Semua Sekolah langsung melaksanakan edaran Mendikbud tersebut tanpa persiapan dan strategi bagaimana pembelajaran jarak jauh tersebut dilaksanakan, termasuk SMANU M.H. Thamrin yang menjadi Subjek dalam penelitian ini meliputi siswa dan guru SMANU M.H. Thamrin. Data dikumpulkan dengan mengirimkan kuisioner online melalui google form dan observasi saat pembelajaran berlangsung. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis model interaktif Milles & Huberman dengan siklus mulai pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verfikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu: (1) Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan dan Kepala Asrama telah memiliki dan telah menggunakan perangkat dasar yang dibutuhkan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh; (2) pembelajaran jarak jauh yang telah dilakukan, awalnya sesuai dengan jam belajar normal, namun sekolah merubah strategi belajar sehingga pembelajaran jarak jauh memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaan dan dapat memotivasi untuk lebih aktif dalam belajar, baik belajar mandiri maupun berkelompok; dan (3) pembelajaran jarak jauh memungkinkan terjadinya social distancing dan dapat meminimalisir siswa berkumpul di lingkungan sekolah sehingga dapat mengurangi potensi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah
Kurikulum pendidikan terus menerus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan teknologi, namun kondisi dua tahun saat ini berbeda. Sejak dua tahun lalu, era pandemik kurikulum yang berlaku di sekolah adalah kurikulum 2013 dan kurikulum prototipe. Kurikulum prototipe merupakan pengembangan dari kurikulum 2013 disebut juga kurikulum darurat. untuk tahun ajaran 2022/2023 pemerintah menetapkan kurikulum merdeka bagi sekolah yang siap melaksanakannya. Bimbingan teknis ini sangat dibutuhkan bagi kepala sekolah dan guru agar penerapan kurikulum merdeka dapat dilaksanakan, hasil bimbingan teknis yang telah dilaksanakan, seluruh peserta memahami dan siap untuk melaksanakan kurikulum merdeka serta mendukung implementasi kurikulum merdeka di sekolahnya
Nikah Siri is a term developed in the community, which means marriage under the hand; a process of marriage in accordance with the rules and regulations in Islam, as their guardian, witnesses and the Islamic marriage contract, just do not do the recording at the office of the Religious Affairs (KUA) as an official from the Ministry of Religion for those who perform marriages according to Islam and at the offices of those who hold civil marriage according to religious beliefs other than Islam. Without a recording then indirectly the government has not recognized the official bond, so there are matters relating to the rights of children and a wife who cann't be met. Therefore, this study wanted to examine how Islam views nikah siri after seen the negative consequences thereof.Abstrak: Nikah Siri merupakan istilah yang berkembang di masyarakat yang berarti nikah di bawah tangan; yaitu sebuah proses pernikahan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku dalam Islam, seperti adanya wali, saksi dan ijab qabul, hanya saja tidak dilakukan pencatatan pada kantor urusan Agama (KUA) sebagai petugas resmi dari kantor Kementerian Agama bagi mereka yang melakukan perkawinannya menurut agama Islam, dan pada kantor sipil bagi yang melangsungkan perkawinannya menurut agama dan kepercayaan selain agama Islam. Tanpa adanya pencatatan maka secara tidak langsung pemerintah belum mengakui adanya ikatan resmi ini, sehingga ada hal-hal yang berkenaan dengan hak anak dan istri yang tidak dapat terpenuhi. Oleh karenanya, penelitian ini ingin mengkaji bagaimana Islam memandang nikah siri setelah terlihat akibat negatif yang ditimbulkannya.
In Islamic banking institutions, the term problem financing is not something foreign is heard. Almost all conventional and sharia banking institutions experience this, because not a few banking institutions are hampered by their growth and even have to stop their operations because they cannot overcome this problem. The Islamic banking sector is led to have a strategy in dealing with problem financing. Referring to the Bogor Branch of NPF Bank BNI Syariah data in 2016 (3.42%), 2017 (2.78%), 2018 (1.58), it is known that the NPF value at the Bogor Branch of BNI Syariah has decreased (considered good) , because it is still below the maximum standard NPF value set by Bank Indonesia (5%). Financing at the Bank BNI Syariah Bogor Branch continues to increase every year and the financing that is dominated is Murabahah financing. To achieve a good NPF value, the Bank BNI Syariah Bogor Branch uses a strategy to overcome problem financing, namely stay strategy and exit strategy. However, for the stage of saving the problematic financing the strategy used is to stay a strategy through financing restructuring efforts.
The purpose of this study was to determine the teacher's role as a motivator in increasing the learning interest of third grade students at SD Negeri 182/I Hutan Lindung. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques carried out in this study were by means of observation, interviews and documentation. Based on the results of the study, there are ten ways that teachers do in carrying out their role as motivators. However, from the results of the research described above, there are only eight ways teachers can carry out their role as motivators. The eight ways are: using varied methods, creating competition, giving evaluations or tests, giving grades or numbers, notifying learning outcomes, giving prizes, giving praise, and giving punishment. Meanwhile, two ways that were not seen during the study were helping learning difficulties and forming good habits. Based on the results of the study, it can be concluded that the teacher's role as a motivator in increasing student interest in class III at SD Negeri 182/I Hutan Lindung, is 1) Using various methods, 2) Creating competition / competition, 3) Giving evaluation / test, 4 ) Giving grades or numbers, 5) Informing students' learning outcomes, 6) Giving gifts to students, 7) Giving praise, 8) Giving punishment if they don't do assignments.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.