Waste is a major problem in environmental management. This is due to the low level of public awareness and lifestyle toward waste management. This service aims to foster and increase public awareness of waste management and increase community ecopreneurship through training in making Eco-Enzyme in Langenharjo Village, Kendal. To achieve these goals, the UIN Walisongo community service team formed a Pentahelix movement by collaborating with the Kendal Regency Government Environment Office, Bank Sampah Induk (BSI) Kendal, Kendal Family Welfare Development Team (PKK), Kendal Industrial Estate (KIK) and Kendal Regency National Narcotics Agency (BNN). The implementation method uses the Participatory Action Research (PAR) method which includes three stages, preparation, implementation, and evaluation of activities. The number of training participants was 80 participants. The results of the service showed that the socialization and training of eco-enzyme were able to foster and increase public awareness by 80% with 65% from parents and the rest from millennials. This means that this socialization is quite effective and can really impact the surrounding community towards waste reduction. Meanwhile, the ecopreneurship training by turning waste into Eco-Enzyme was able to be followed by all participants, because the manufacturing process was quite easy. Unfortunately, the participation of participants from the millennial generation was still passive when compared to the enthusiasm of participants from the parent group. Nevertheless, this activity can be the first step in fostering the entrepreneurial spirit of the Langenharjo Kendal community through waste ecopreneurship.
<p class="ABSTRACTJUDUL"><em>The increasing use of social media (Sosmed) in Indonesia is the reason Sosmed is used as tool in marketing products and content created by institutions/agencies. A lot of research that examines media marketing through social media. The results of these studies are, it can be proven that social media is effective enough to be used as a medium in marketing products. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The results showed that during this pandemic, it is hoped that social media can disseminate product/content and serve as the right media to market Islamic education to the wider community, especially in the Semarang and surrounding areas.</em></p><p class="ABSTRACTJUDUL"> </p><p class="ABSTRACT">Meningkatnya penggunaan media Sosial (Medsos) di Indonesia menjadi alasan Medsos dijadikan sebagai alat dalam memasarkan produk maupun konten yang dibuat oleh lembaga/Instansi. Banyak peneliti yang mengkaji tentang pemasaran melalui media sosial (Social Media Marketing). Dari hasil penelitian tersebut dapat dibuktikan bahwa, Medsos cukup efektif untuk digunakan sebagai media dalam memasarkan produk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan di masa pandemi ini, Medsos dapat menyebarluaskan produk/konten dan sebagai media yang tepat untuk memasarkan konten edukasi islami kepada masyarakat luas khususnya wilayah Semarang dan sekitarnya.</p>
Abstrak: Makalah ini berupaya mendiskusikan etika dan perdamaian Islam untuk memahami masalah globalisasi. Dengan menggunakan pendekatan analisis isi, ada beberapa poin etika Islam berkenaan dengan konsep pembangunan perdamaian sejalan dengan wacana global, yang berdasarkan teks normatif dan tradisi Islam. Islam, sebagai agama, menyatakan bahwa tujuan akhir Islam adalah tunduk kepada Allah sebagai Tuhan. Tapi, Islam tidak hanya mengarahkan pada penyerahan diri kepada Tuhan, tapi juga sangat menekankan ajaran damai. Ada banyak teks dari al-Qur'an dan Hadith mempromosikan kehidupan damai, dan Nabi Muhammad nabi yang welas asih. Kesimpulannya, Islam dan perdamaian tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.[This paper emphasizes on discussion about Islamic ethics and peace toward understanding the problem of globalization. By using content analysis approach, it's founded that there are some points of Islamic ethics regarding with peace building concept in line with global discourse, which based on normative text and Islamic tradition. Islam, as a religion, stated that the ultimate purpose of Islam is submission to Allah as a God. But, Islam not only orients on the submission to God, but also emphasize deeply on the root of peaceful teachings and traditions. There are many texts from al-Qur'an and Hadith which already shared to us that Islam is well-known have promote the peaceful life [2] Kontemplasi, Volume 05 Nomor 01, Agustus 2017 and Muhammad selected as the Prophet of peace. In conclusion, Islam and peace cannot be separated in the daily life of Muslim.] PendahuluanSudah menjadi watak atau bahkan fitrah dari setiap manusia untuk mencita-citakan sebuah kehidupan yang aman, tentram, harmoni, dan damai. Rasa damai dan aman merupakan hal yang esensial dalam kehidupan manusia. Melalui kedamaian, diharapkan akan tercipta dinamika yang sehat, harmonis dan humanis dalam setiap interaksi antar sesama, tanpa ada rasa takut dan tekanan-tekanan dari pihak lain. 1 Lebih lanjut, Wahiduddin Khan menyatakan bahwa perdamaian selalu menjadi kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang apabila perdamaian itu terwujud maka ia hidup dan apabila perdamaian itu absen maka ia mati. 2 Oleh karena itu, kedamaian merupakan hak mutlak setiap individu sesuai dengan entitasnya sebagai makhluk yang mengemban tugas sebagai pembawa amanah Tuhan (khali> fah fi> al-ard{ ) untuk memakmurkan dunia ini.Banyak kalangan memahami perdamaian sebagai keadaan tanpa perang, kekerasan atau konflik. Pemahaman seperti ini merupakan contoh dari definisi perdamaian negatif. Menurut Johan Galtung, perdamaian negatif (negative peace) didefinisikan sebagai situasi absennya berbagai bentuk kekerasan lainnya. Definisi ini memang sederhana dan mudah difahami, namun melihat realitas yang ada, banyak masyarakat tetap mengalami penderitaan akibat kekerasan yang tidak nampak dan ketidakadilan. 3 Melihat kenyataan ini, maka terjadilah perluasan definisi
<div class="Section1"><p><em>Kajia</em><em>n ini menitikberatkan pada telaah atas pemikiran al-Hakim al-Tirmizi perihal hakikat hati yang terdapat dalam karyanya “Bayan al-Farq baina ash-Shadr wa al-Qalb wa al-Fu`ad wa al-Lubb”. Dengan menggunakan pendekatan </em>content analysis <em>ditemukan bahwa dalam karya tersebut terdapat beberapa nilai filosofis yang berkaitan dengan hati dalam rangka menemukan pengetahuan sejati tentang Tuhan. Menurutnya, hati (</em>qalb<em>) merupakan sebuah nama umum yang meliputi beberapa tingkatan (</em>maqāmāt<em>) batin. Di dalam sisi batin tersebut terdapat bagian-bagian yang berupa bagian luar hati dan bagian dalam hati. Dapat dikatakan bahwa nama hati (</em>qalb<em>) merupakan sebuah nama diri (</em>ism al-’ain<em>) yang di dalamnya terdapat beberapa bagian yang masing-masing dapat berfungsi sendiri, sekaligus saling membantu dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Bagian- bagian tersebut adalah </em>ash-shadr, al-qalb, al-fu`ad<em>, dan </em>al-lubb. <em>Selanjutnya, </em>ash-shadr <em>merupaka</em><em>n tempat bagi cahaya islam dan juga merupakan tempat bagi tersimpannya segala pengetahuan ikhtiari manusia yang memiliki kemungkinan untuk lupa. Sedangkan </em>al-qalb <em>merupakan tempat bagi cahaya iman dan sumber dari ilmu hikmah dan isyarat. </em>Al-fu`ad <em>merupakan sumber ma’rifat dan pengetahuan yang berangkat dari penyaksian langsung (musyahadah). Terakhir adalah </em>al-lubb <em>yang merupakan puncak tertinggi dalam hati. Ia bagaikan poros (</em>al-quthb<em>) yang tak pernah sirna dan tak pernah bergerak. Ia adalah tempat bagi cahaya tauhid dan cahaya penyaksian terhadap Tuhan. Melalui optimalisasi nilai-nilai tersebut, setiap muslim diharapkan memiliki kesempatan untuk menjadi muslim yang baik, lebih-lebih menjadi manusia unggul (</em>al-insan al-kamil<em>)</em></p><p> </p><p><strong><em>Kat</em></strong><strong><em>a kunci: </em></strong><em>hakika</em><em>t hati, islam, iman, ma’rifat, tawhid</em></p></div>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.