Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Seribu. Seperti yang diketahui bahwa pulau-pulau kecil rentan akan perubahan garis pantai yang menimbulkan abrasi sehingga terjadi pengurangan luas daratan pada pulau tersebut. Abrasi sendiri merupakan fenomena alam yang terjadi berupa berkurangnya garis pantai akibat adanya erosi dan gelombang air laut. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak perubahan garis pantai terhadap luas daratan di Pulau Pramuka. Penelitian ini menggunakan penginderaan jauh sebagai metodenya untuk melihat perubahan garis pantai Pulau Pramuka dari tahun 1999 - 2020. Kemudian dianalisis menggunakan sistem informasi geografis untuk mengetahui besar laju perubahan garis pantai dan diketahui berapa luas sisa daratan yang telah terkena abrasi. Selain itu, dengan adanya laju abrasi kita dapat memprediksi pengurangan luas daratan beberapa tahun ke depan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Pulau Pramuka cenderung mengalami akresi dengan rata-rata tingkat akresi mencapai 1 meter/tahun dan abrasi 0,7 meter/tahun. Tingkat akresi tertinggi mencapai 53 meter dan abrasi tertinggi mencapai 25 meter. Luas Lahan Pramuka terhitung sejak tahun 1999-2020 bertambah 257.759 m2 atau mencapai 13,75%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.