AbstrakBuah dan daun patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm), adalah tanaman obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui total senyawa fenolik dan flavonoid ekstrak buah dan daun E. elatior. Ekstraksi buah dan daun sampel dilakukan dengan metode maserasi menggunakan metanol. Analisis kualitatif senyawa kimia dengan eluen tertentu menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk menentukan kelompok senyawa aktif dalam ekstrak. Jumlah senyawa fenolik dalam sampel ditentukan dengan metode kolorimetri pada panjang gelombang maksimum 744,8 nm dan flavonoid pada panjang gelombang maksimum 431 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak metanol untuk buah sebesar 1,93% dan daun sebesar 5,17% dengan kadar fenolik total untuk buah sebesar 2.29 mgGAE/g ekstrak dan daun sebesar 6,29 mgGAE/g ekstrak. Dan kadar flavonoid total untuk buah sebesar 1,7761 mgQE/g ekstrak dan daun sebesar 5,4523 mgQE/g ekstrak. AbstractFruit and leaves of patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm), is a traditional medicinal plants used by people to treat various diseases. The purpose of this study was to determine the total phenolic and flavonoid compounds of E. elatior fruits and leaves extracts. We extracted dried fruits and leaves samples by maceration method using methanol. Qualitative analysis of chemical compounds with certain eluent was done using Thin Layer Chromatography (TLC) to determine the group of active compounds in the extract. The amount of phenolic compounds in the sample was determined by the colorimetric method at a maximum wavelength of 744.8 nm and flavonoid at 431 nm. The results showed that the methanol extract rendemen was 1.93% for fruit and 5.17% for leaf with a total phenolic content of the fruit was 2.29 mgGAE/g b/b extract and leaf was 6.29 mgGAE/g b/b extract. And total flavonoid content of the fruit was 1.7761 % mg Quercetin/g b/b extract and leaf was 5.45 mgQE/g b/b extract.
AbstrakPatikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm) adalah tanaman dari keluarga Zingiberaceae. Patikala memiliki senyawa bioaktif adalah flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur aktivitas radikal bebas dalam ekstrak metanol bunga dan daun Patikala. Ekstraksi bunga dan daun sampel dengan metode maserasi menggunakan metanol. Analisis kualitatif senyawa kimia dengan eluen tertentu dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk menentukan kelompok senyawa aktif dalam ekstrak. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode perendaman DPPH (1,1-Diphenyl-2-picryl Hidrazil) diukur serapan pada panjang gelombang 517 nm dan dibandingkan dengan kekuatan quersetin antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol di 1,935% untuk bunga dan daun pada 5.17%. Aktivitas antioksidan ekstrak metanol bunga patikala memiliki aktivitas antioksidan yang rendah dengan nilai IC 50 101,84 mg / mL dan metanol ekstrak daun Patikala memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC 50 30,65 mg / mL. Potensi ini lebih rendah dari nilai IC 50 quercetin dari 5,35 mg / mL. AbstractPatikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm) is a plant of the Zingiberaceae family. Patikala (E. elatior (Jack) R.M.Sm) have bioactive compounds are flavonoids that act as antioxidants. The purpose of this study was to measure free radical activity in the methanol extract of the fruit and leaves Patikala (E. elatior (Jack) R.M.Sm). Extraction of flowers and leaf samples by maceration method using methanol. Qualitative analysis of chemical compounds with certain eluent using Thin Layer Chromatography (TLC) to determine the group of active compounds in the extract. Antioxidant activity assay using the immersion method of DPPH (1,1-Diphenyl-2-picryl Hidrazil) measured absorption at a wavelength of 517 nm and compared with the power of antioxidant quersetin. The results showed that the methanol extract rendemen is at 1.935% for flowers and leaves at 5.17%. Antioxidant activity of the methanol extract of the flowers patikala (E. elatior (Jack) R.M.Sm) have low antioxidant activity with the value IC 50 101.84 mg / mL and methanol extracts of leaves Patikala (E. elatior (Jack) R.MSm) have strong antioxidant activity with value IC 50 30,65 mg / mL. This potential is lower than that of quercetin IC 50 value of 5.35 mg / mL.
Cordia myxa L .leaf is a plant from Boraginaceae family which is traditionally used as medicine of several skin diseases . The purpose of thid research is to know the chemical compound antioxidant activity of ethanolic extract of Cordia myxa L. leaf. The used extraction method was maceration method using 70% as solvent. Identification of coumpound group used color reaction and precipitation method respectively. While antioxidant activity test used free radical scavenging method of DPPH (1,1-dyphenyl-2 pycril Hydrazil). From the extraction result, that was found that %redamen of ethanolic extract of Cordia myxa L .leaf 2.76%. While the determination of chemical compound showed that ethanolic extcract of Cordia myxa L .leaf containing steroid, flavonoid, saponin, and phenol. The result antioxidant activity assay showed that ethanolic extract of Cordia myxa L .leaf has intermediate free antiradical activity with IC50 value 54.92 µg/mL. But it is potensial is lower than Quarcetin which has IC50 value 0.52 µg/mL.
Teh hijau memiliki nama spesies Camellia sinensis (L.) Kuntze, family Theaceae dan Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lam.) termasuk kedalam family sterculiaceae Tujuan Penelitian ini adalah melakukan standarisasi ekstrak air daun jati belanda dan ekstrak air the hijau. Ekstrak distandardisasi dengan beberapa dua parameter yaitu parameter spesifik dan parameter non spesifik. Kadar sari larut air pada jati belanda 12,88 % dan teh hijau 40,88, sedangkan kadar sari larut etanol pada jati belanda 4, 23 % dan pada teh hijau 4,23 %. Hasil pengujian kandungan kimia menunjukkan pada ekstrak jati belanda mengandung saponin dan flavonoid sedangkan pada teh hijau mengandung tannin dan flavonoid. Kadar air ekstrak daun jati belanda 0,95 % dan teh hijau 2,79%. Hasil kadar abu total jati belanda sebesar 37,61% dan teh hijau 36,84 %. Kadar abu tidak larut asam yaitu pada jati belanda sebesar 3,54% dan teh hijau 3,77%. Hasil dari penetapan susut pengeringan pada ekstrak jati belanda yaitu 0,46 % dan teh hijau 0,46 %. Ekstrak jati belanda maupun teh hijau berdasarkan pengujian standarisasi meliputi parameter spesifik dan no-spesifik memenuhi standarisasi mutu bahan baku.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.