Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Khususnya didaerah padat penduduk yang berpotensi menimbulkan masalah jika terjadi kebakaran. Kendala yang terjadi adalah petugas pemadam kebakaran sering terlambat menangani karena berbagai faktor, sehingga kerusakan dan kerugian akibat kebakaran lebih besar. Penelitian kali ini bertujuan untuk membuat sistem pendeteksi tanda-tanda kebakaran berbasis internet of things (iot). Sistem menggunakan 3 sensor yaitu sensor api Irflame, Sensor gas Mq-2 dan sensor suhu Dht11 dan dirangkai pada mikrokontroler Nodemcu ESP8266. Pada percobaan yang telah dilakukan pada ruangan 3.5 m x 3.5 m, sensor api dapat mendeteksi api kecil sampai jarak 30 cm dan api besar 230 cm, kemudian akan menghidupkan pompa air ketika api terdeteksi. Ketika sensor Mq-2 mendeteksi kebocoran gas diatas 300 PPM, maka akan menghidupkan kipas untuk mengurai gas. Sensor Dht11 membaca nilai suhu ruangan secara terus-menerus dan diatur minimal suhu 32˚C sistem akan memberikan peringatan dari buzzer. Hasil dari perancangan alat ini sistem dapat mengirim informasi melalui aplikasi blynk pada smartphone pengguna dan dapat menangani tanda-tanda kebakaran berdasarkan output yang dirancang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.