AbstrakObjek studi difokuskan pada Formasi Tapak yang terendapkan pada Miosen Akhir -Pliosen Akhir di Sub-Cekungan Banyumas. Pengungkapan serta rekonstruksi model lingkungan pengendapan purba didasarkan pada analisis detail sedimentologi dan stratigrafi yang meliputi tekstur, struktur sedimen, asosiasi fasies, paket sekuen pengendapan, kandungan fosil, geometri pelamparan secara vertikal maupun horisontal serta pengukuran arah arus purba pada daerah penelitian. Fasies yang berkembang pada Formasi ini cukup bervariasi yaitu lagoonal pond, tidal channel in foreshore facies, upper shorefaceshelf mud facies. Secara regional Formasi Tapak diendapkan dalam suatu sistem pada lingkungan pengendapan lagoon hingga laut dangkal. Pada daerah penelitian juga ditemukan batugamping terumbu yang terbentuk pada barrier reef. Dari Hasil pengukuran arus purba pada struktur sedimen trough crossbedding pada lokasi pengamatan Banyumas -14, terlihat bahwa arah umum dari transportasi sedimennya berasal dari Barat-Laut menuju ke Tenggara. Kata kunci: Sedimentologi; Stratigrafi; Lingkungan Pengendapan; Formasi Tapak. AbstractThe object of study is focused on The Tapak Formation deposited in Late Miocene -Late Pliocene in the Banyumas Sub-Basin. Reconstruction of the paleo-environment model is based on detailed analysis of sedimentology and stratigraphy which includes textures, sedimentary structures, facies associations, depositional sequence packages, fossil content, vertical and horizontal geometry and measurement of paleocurrents in the study area. Facies in this formation namely lagoonal pond, tidal channel in foreshore facies, upper shorefaceshelf mud facies. Regionally, The Tapak Formation was deposited in the lagoon deposition to the shallow sea environment. In the study area also found reef limestone formed on the barrier reef. From the results of paleocurrents measurements in the trough crossbedding sedimentary structure, it appears that the general direction of sediment transport originated from The Northwest to The Southeast.
<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Implementasi pelayanan wajib pajak pada Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Semarang I dilakukan dengan mengoptimalkan titik layanan dan kemudahan akses pembayaran pajak kendaraan bermotor secara online, Sosialisasi program pajak daerah dan retribusi daerah, meningkatkan kegiatan door to door bagi wajib pajak yang menunggak membayar pajak dan melakukan razia gabungan dengan pihak Kepolisian, Jasa Raharja dan Satuan Polisi Pramong Praja untuk kepatuhan membayar pajak. Sarana dan prasarana serta pegawai yang memadai di dalam mendukung pelayanan wajib pajak serta perlunya partisipasi wajib pajak dalam menciptakan pelayanan yang bersih tanpa menggunakan biro jasa/calo.</p><p>Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk mengetahui mengetahui dan mendeskripsikan implementasi pelayanan wajib pajak dan kendala dalam implementasi pelayanan wajib pajak di Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Semarang I.</p><p><strong>Kata Kunci</strong> : Pelayanan, kemudahan akses pembayaran, partisipasi wajib pajak</p><p> </p><p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>The implementation of taxpayer services at the Local Revenue Management Unit of Semarang I is carried out by optimizing service points and facilitating access for online vehicles tax payments, socializing local tax and regional retribution programs, increasing door to door activities for taxpayers who are in arrears paying taxes and conducting joint raids with the Police, Jasa Raharja and the Municipal Police Unit for tax compliance. Facilities and infrastructure as well as adequate employees in supporting taxpayer services and the need of taxpayer participation in creating clean services without using service bureaus / brokers.</em></p><p><em>The research method used is descriptive with a qualitative approach aims to determine and describe the implementation of taxpayer services and constraints in implementation of taxpayer services at the Local Revenue Management Unit of Semarang I. </em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Service, easy access to payments, taxpayer participation.</em></p>
Seperti pengertian-pengertian hukum merupakan unsur-unsur daripada peraturan-peraturan hukum, maka peraturan-peraturan hukum inilah merupakan unsur-unsur daripada sistim hukum. Adalah menjadi kewajiban ilmu hukum untuk secara tertib menyusun unsur-unsur ini menurut azas-azas yang dianut oleh masing-masing unsur dalam suatu sistimatik yang sempurna." Dari pengertian di atas, dapatlah kita lihat bahwa unsur yang terpenting dari sistim-hukum adalah "peraturan-peraturan hukum" dimana peraturan-peraturan hukum dalam arti luas. Tulisan ini menyoroti khusus mengenai sistim kodifikasi, tetapi untuk dapat memperoleh pengertian yang memadai tentang sistim-kodifikasi itu sendiri, mau tak mau kitapun harus membandingkannya dengan sistim Common-Law.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.